Sunday, 4 January 2015

Pemeliharaan Tanaman Jeruk (Penyiangan, pemangkasan, dan pemupukan)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pemeliharaan tanaman buah tahunan sangat spesifik antara satu jenis tanaman dengan buah tahunan lainnya. Hal ini terjadi karna perbedaan kepentingan, baik karena postur tanaman buah tahunan itu sendiri misalnya tanaman berkayu, sema maupun sebab-sebab lainnya misalnya tujuan peningkatan kualitas, penyelamatan atau dapat juga arena upaya memacu pertumbuhan tanaman untu tujuan tertentu missal pembuahan.

Keberhasilan dari penanaman pohon terletak dari pemeliharaan setelah penanaman. Penanaman tanpa diikuti pemeliharaan niscaya tidak akan berhasil. Permasalahan utama yang timbul setelah penanaman antara kematian awal setelah penanaman dan pertumbuhan yang tidak normal. Selain itu, keberhasilan penanaman juga dipengaruhi adanya enera biotik dan enerat dari lingkungan tersebut  (Indriyanto 2000).

Pemeliharaan tanaman juga sangat penting dalam  pengelolaan taman guna menentukan keberhasilan proyek pembangunan lanskape. Aspek pemeliharaan tersebut meliputi pembersihan areal taman dan tanaman, penyiangan gulma, teknik penggemburan tanah dan aerasi tanah, serta teknik penyiraman. Teknik pemupukan tanaman, pamangkasan dan pengendalian hama penyakit (Arifin dan Nurhayati 2000).

Untuk mendapatkan suatu tegakan yang mempunyai peran yang sangat besar maka setiap pohon memerlukan pemeliharaan. Beberapa kegiatan pemeliharan tanaman antara lain: penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan, pemangkasan cabang, penjarangan tanaman, dan pengendalian hama penyakit (Darjadi dan Hardjono 1976).

1.2.Tujuan Praktikum
Untuk Mengetahui perawatan tanaman dengan pemangkasan penyiangan dan pemupukan.



BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Pemangkasan cabang dilakukan pada tanaman yang peruntukannya sebagai kayu pertukangan, sedangkan tegakan yang peruntukkannya lain, seperti pulp dan kayu bakar tidak perlu dilakukan pemangkasan. Pada tanaman kayu cabang bagian bawah yang harus dihilangkan. Hal ini akan memperkecil bentuk batang yang cenderung meruncing (taper) dan memperkecil jumlah mata kayu pada batang utama sehingga terjadi peningkatan riap volume kayu.  Rotasi pemangkasan biasanya mengikuti frekuensi penjarangan.

Intensitas pemangkasan yang biasa digunakan adalah 30%, artinya 30% dari tajuk yang dibuang.  Pemangkasan dapat menggunakan pisau atau gergaji. Pemangkasan cabang yang agak besar menggunakan gergaji pangkas yang tajam dan pisau pangkas untuk cabang kecil. Hasil pemangkasan cabang harus rata dengan batang, yaitu pada letak sambungan pangkal cabang dengan batang pohon. Kemudian luka bekas pangkasan sebaiknya ditutup, seperti ter untuk menghindari serangan penyakit.

Pemangkasan dapat dilakukan dengan cara mengukur tinggi total dan tinggi bebas cabang pohon yang akan dipangkas. Selanjutnya  menetapkan bagian tajuk yang harus dibuang atau tinggi cabang yang harus dipangkas dengan perhitungan sebagai berikut :
Tinggi pangkasan = 1/3 (TT-TBC) ; 1/3 adalah intensitas pemangkasan

Pemangkasan pemeliharaan yaitu pemangkasan yang dilakukan pada tanaman yang sudah produktif, berumur > 3 tahun dan biasanya dilaksanakan sesudah panen dengan tujuan menyeimbangkan pertumbuhan enerative dan enerative. Manfaat dari pemangkasan pemeliharaan adalah:
a.       mempertahankan bentuk arsitektur pohon dari bentuk format bakunya.
b.      mengurangi terjadinya fluktuasi pembuahan tahunan
c.       mempertahankan iklim mikro ideal di sekitar   tanaman dengan minimal 30% sinar matahari  dapat menembus ke bagian dalam tajuk tanaman, sehingga kondisi tanaman dan kebun tidak terlalu lembab yang dapat mengurangi tingkat serangan hama dan terutama penyakit.
d.      Mengefisienkan pemeliharaan kebun.
e.       Meningkatkan umur produktif pohon.

Penyiangan tanaman adalah pengendalian gulma yang bertujuan untuk mengurangi jumlah gulma sehingga populasinya berada di bawah ambang ekologis. Gulma yang diprioritaskan seperti alang-alang, rumput-rumputan dan liana. Penyiangan bertujuan untuk memberi ruang tumbuh yang lebih baik bagi tanaman pokok dengan cara memberantas tanaman pengganggu. Tanaman perlu disiangi jika 40-50% tanaman tertutup oleh gulma atau tumbuhan liar. Penyiangan dilakukan pada waktu musim hujan atau musim kemarau. Penyiangan dilaksanakan minimal 3-4 bulan sekali dalam satu tahun sampai tanaman berumur 3 tahun tergantung pada kondisi gulma. Penyiangan dihentikan jika tanaman pokok sudah mampu bersaing dengan tanaman liar dalam memperoleh cahaya matahari (over-topping).

Penyiangan dapat dilakukan secara manual dengan membersihkan gulma disekitar tanaman. Penyiangan dilakukan manual dengan sistim piringan berdiameter 1-2 meter dimana batang tanaman sebagai porosnya. Penyiangan dilakukan dengan parang atau arit dengan cara menebas total semua tumbuhan pengganggu yang ada disekitar tanaman selebar piringan (2 meter), tinggi penebasan gulma adalah 5 cm dari permukan tanah. Hasil tebasan/babadan dapat dijadikan sebagai mulsa yang ditumpuk di sekeliling tanaman. Pemangkasan cabang adalah pemotongan/pembuangan cabang bagian bawah untuk memperoleh batang bebas cabang yang bebas dari mata kayu. Pemangkasan dimaksudkan untuk meningkatkan nilai kayu (bebas dari mata kayu), dan menstimulasi pertumbuhan. Prioritas pemangkasan hendaknya dilakukan terhadap cabang yang terserang penyakit atau tidak produktif/mati.

Pemupukan merupakan kegiatan penambahan unsur hara pada media tumbuh tanaman untuk menyeimbangkan unsur hara yang diperlukan terhadap pertumbuhan tanaman (Kosasih dkk 2002). Kegiatan pemupukan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Pemupukan dapat dilakukan dengan cara meletakkan pupuk dalam lubang sedalam 5-10 cm sekeliling batang pada batas proyeksi tajuk tanaman. Dosis pupuk disesuaikan dengan keperluan atau anjuran penggunaan pupuk. Pemupukan dengan NPK dapat dilakukan dengan dosis 75-100 g/tahun/pohon (Marsono 1997).




BAB III. METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun waktu pelaksanaan         :
Tempat pelaksanaan                     : areal perkebunan jeruk Politeknik Negeri Jember

3.2. Alat dan Bahan
Alat
Bahan
1.      Cungkir
2.      Cangkul
3.      Ember
4.      Gunting pangkas
1.      Pupuk NPK (15-15-15)

3.3. Prosedur Kerja
1. Persiapan penyiangan, pemangkasan dan Pemupukan; siapkan alat dan bahan.
2. Bersihkan di sekeliling areal tanaman yang akan di pangkas dan di pupuk selebar 50cm dari tanaman.
3. Pangkas cabang-cabang yang tubuhnya tidak di kendaki dengan keretria misalnya; cabang rusak tumbuh kedalam tidak produktif.
4. Agar bentuk tanaman tumbuh dengan baik dan untuk penjarangan buah nya baik sebaiknya pemangkasan di lakukan dengan melihat batang utama dan cabang batang yang akan di pangkas serta guntig cabang-cabang dengan gunting pangkas.
5. pupuk tanaman jeruk dengan NPK (15-15-15) dengan dosisi 20gr pertanaman dengan mengunakan system lubang di sekeliling tanaman.





BAB IV. HASIL DAN PEMABAHASAN

4.1.  Hasil
Dari hasil tesebut terdapat satu buah tanaman jeruk yang di perlihara dengan pemangkasan penyangan dan pemupukan, tanaman tersebut tapak sehat dan dapat di pastikan tanaman tersebut dapat berproduktifitas dengan baik. Serta hal tersbut harus di rawat dengan baik untuk kedapanya agar dapat berbuah dengan normal dan tumbuh yang maksimal.

4.2.   Pembahasan
Pemangkasan mempunyai tujuan akhir untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi. Prinsip penjarangan ini merupakan organ limbung (sink) yang akan di manfaatkan fotosintat yang dihasilkan daun. Semakin sedikit daun yang ditinggalkan pada tanaman maka seluruh hasil fotosintat akan ditranslokasikan pada bagian buah/bunga tersebut. Dengan demikian buah yang di harapkan dapat lebih berkembang dengan baik dan berkurang besar



BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Pemeliharaan tanaman jeruk meliputi; penyiangan, penggemburan tanah, pengairan/penyiraman, pemangkasan pemupukan maupun perlindungan tanaman. Pemangkasan mempunyai tujuan akhir untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi

5.2. Saran
Praktikan diharapkan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pemangkasan, pemupukan sehingga hasil yang diinginkan tercapai dengan cepat berbuah. Selain itu, agar lebih memahami praktikum ini.



Daftar Pustaka

http://agungyudhi.blog.com/2010/12/12/pemeliharaan-tanaman-dan-pertamanan/ di unduh pada tanggal 20 desember 2014 pukul 20.00 wib


http://www.tanijogonegoro.com/2012/12/budidaya-jeruk.html di unduh pada tanggal 20 desember 2014 pukul 20.00 wib

No comments:

Post a Comment