BAB I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pemeliharaan tanaman buah tahunan sangat
spesifik antara satu jenis tanaman dengan buah tahunan lainnya. Hal ini terjadi
karna perbedaan kepentingan, baik karena postur tanaman buah tahunan itu
sendiri misalnya tanaman berkayu, sema maupun sebab-sebab lainnya misalnya
tujuan peningkatan kualitas, penyelamatan atau dapat juga arena upaya memacu
pertumbuhan tanaman untu tujuan tertentu missal pembuahan.
Keberhasilan dari penanaman pohon terletak dari
pemeliharaan setelah penanaman. Penanaman tanpa diikuti pemeliharaan niscaya
tidak akan berhasil. Permasalahan utama yang timbul setelah penanaman antara
kematian awal setelah penanaman dan pertumbuhan yang tidak normal. Selain itu,
keberhasilan penanaman juga dipengaruhi adanya enera biotik dan enerat dari
lingkungan tersebut (Indriyanto 2000).
Pemeliharaan tanaman juga sangat penting dalam
pengelolaan taman guna menentukan keberhasilan proyek pembangunan lanskape.
Aspek pemeliharaan tersebut meliputi pembersihan areal taman dan tanaman,
penyiangan gulma, teknik penggemburan tanah dan aerasi tanah, serta teknik penyiraman.
Teknik pemupukan tanaman, pamangkasan dan pengendalian hama penyakit (Arifin
dan Nurhayati 2000).
Untuk mendapatkan suatu tegakan yang mempunyai peran yang
sangat besar maka setiap pohon memerlukan pemeliharaan. Beberapa kegiatan
pemeliharan tanaman antara lain: penyulaman, penyiangan, pendangiran,
pemupukan, pemangkasan cabang, penjarangan tanaman, dan pengendalian hama
penyakit (Darjadi dan Hardjono 1976).
1.2.Tujuan Praktikum
Untuk Mengetahui perawatan tanaman dengan pemangkasan
penyiangan dan pemupukan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Pemangkasan cabang dilakukan pada tanaman yang
peruntukannya sebagai kayu pertukangan, sedangkan tegakan yang peruntukkannya
lain, seperti pulp dan kayu bakar tidak perlu dilakukan pemangkasan. Pada
tanaman kayu cabang bagian bawah yang harus dihilangkan. Hal ini akan
memperkecil bentuk batang yang cenderung meruncing (taper) dan memperkecil
jumlah mata kayu pada batang utama sehingga terjadi peningkatan riap volume
kayu. Rotasi pemangkasan biasanya
mengikuti frekuensi penjarangan.
Intensitas pemangkasan yang biasa digunakan adalah 30%,
artinya 30% dari tajuk yang dibuang.
Pemangkasan dapat menggunakan pisau atau gergaji. Pemangkasan cabang
yang agak besar menggunakan gergaji pangkas yang tajam dan pisau pangkas untuk
cabang kecil. Hasil pemangkasan cabang harus rata dengan batang, yaitu pada
letak sambungan pangkal cabang dengan batang pohon. Kemudian luka bekas
pangkasan sebaiknya ditutup, seperti ter untuk menghindari serangan
penyakit.
Pemangkasan dapat dilakukan dengan cara mengukur tinggi
total dan tinggi bebas cabang pohon yang akan dipangkas. Selanjutnya
menetapkan bagian tajuk yang harus dibuang atau tinggi cabang yang harus
dipangkas dengan perhitungan sebagai berikut :
Tinggi pangkasan = 1/3 (TT-TBC) ; 1/3
adalah intensitas pemangkasan
Pemangkasan pemeliharaan yaitu pemangkasan yang dilakukan
pada tanaman yang sudah produktif, berumur > 3 tahun dan biasanya
dilaksanakan sesudah panen dengan tujuan menyeimbangkan pertumbuhan enerative
dan enerative. Manfaat dari pemangkasan pemeliharaan adalah:
a.
mempertahankan bentuk arsitektur pohon dari
bentuk format bakunya.
b.
mengurangi terjadinya fluktuasi pembuahan
tahunan
c.
mempertahankan iklim mikro ideal di
sekitar tanaman dengan minimal 30% sinar matahari dapat
menembus ke bagian dalam tajuk tanaman, sehingga kondisi tanaman dan kebun
tidak terlalu lembab yang dapat mengurangi tingkat serangan hama dan terutama
penyakit.
d.
Mengefisienkan pemeliharaan kebun.
e.
Meningkatkan umur produktif pohon.
Penyiangan tanaman adalah pengendalian gulma yang
bertujuan untuk mengurangi jumlah gulma sehingga populasinya berada di bawah
ambang ekologis. Gulma yang diprioritaskan seperti alang-alang, rumput-rumputan
dan liana. Penyiangan bertujuan untuk memberi ruang tumbuh yang lebih baik bagi
tanaman pokok dengan cara memberantas tanaman pengganggu. Tanaman perlu
disiangi jika 40-50% tanaman tertutup oleh gulma atau tumbuhan liar. Penyiangan
dilakukan pada waktu musim hujan atau musim kemarau. Penyiangan dilaksanakan
minimal 3-4 bulan sekali dalam satu tahun sampai tanaman berumur 3 tahun
tergantung pada kondisi gulma. Penyiangan dihentikan jika tanaman pokok sudah
mampu bersaing dengan tanaman liar dalam memperoleh cahaya matahari
(over-topping).
Penyiangan dapat dilakukan secara manual dengan membersihkan
gulma disekitar tanaman. Penyiangan dilakukan manual dengan sistim piringan
berdiameter 1-2 meter dimana batang tanaman sebagai porosnya. Penyiangan
dilakukan dengan parang atau arit dengan cara menebas total semua tumbuhan
pengganggu yang ada disekitar tanaman selebar piringan (2 meter), tinggi
penebasan gulma adalah 5 cm dari permukan tanah. Hasil tebasan/babadan dapat
dijadikan sebagai mulsa yang ditumpuk di sekeliling tanaman. Pemangkasan cabang
adalah pemotongan/pembuangan cabang bagian bawah untuk memperoleh batang bebas
cabang yang bebas dari mata kayu. Pemangkasan dimaksudkan untuk meningkatkan
nilai kayu (bebas dari mata kayu), dan menstimulasi pertumbuhan. Prioritas
pemangkasan hendaknya dilakukan terhadap cabang yang terserang penyakit atau
tidak produktif/mati.
Pemupukan merupakan kegiatan penambahan unsur hara pada
media tumbuh tanaman untuk menyeimbangkan unsur hara yang diperlukan terhadap
pertumbuhan tanaman (Kosasih dkk 2002). Kegiatan pemupukan sebaiknya dilakukan
pada awal musim hujan. Pemupukan dapat dilakukan dengan cara meletakkan pupuk
dalam lubang sedalam 5-10 cm sekeliling batang pada batas proyeksi tajuk
tanaman. Dosis pupuk disesuaikan dengan keperluan atau anjuran penggunaan
pupuk. Pemupukan dengan NPK dapat dilakukan dengan dosis 75-100 g/tahun/pohon
(Marsono 1997).
BAB III. METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun
waktu pelaksanaan :
Tempat
pelaksanaan : areal
perkebunan jeruk Politeknik Negeri Jember
3.2. Alat dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
1. Cungkir
2. Cangkul
3. Ember
4. Gunting
pangkas
|
1. Pupuk
NPK (15-15-15)
|
3.3. Prosedur Kerja
1.
Persiapan penyiangan, pemangkasan dan Pemupukan; siapkan alat dan bahan.
2. Bersihkan di sekeliling areal tanaman yang akan di
pangkas dan di pupuk selebar 50cm dari tanaman.
3. Pangkas cabang-cabang yang tubuhnya tidak di kendaki
dengan keretria misalnya; cabang rusak tumbuh kedalam tidak produktif.
4. Agar bentuk tanaman tumbuh dengan baik dan untuk
penjarangan buah nya baik sebaiknya pemangkasan di lakukan dengan melihat
batang utama dan cabang batang yang akan di pangkas serta guntig cabang-cabang
dengan gunting pangkas.
5. pupuk tanaman jeruk dengan NPK (15-15-15) dengan
dosisi 20gr pertanaman dengan mengunakan system lubang di sekeliling tanaman.
BAB IV. HASIL DAN PEMABAHASAN
4.1. Hasil
Dari hasil tesebut terdapat satu buah
tanaman jeruk yang di perlihara dengan pemangkasan penyangan dan pemupukan,
tanaman tersebut tapak sehat dan dapat di pastikan tanaman tersebut dapat
berproduktifitas dengan baik. Serta hal tersbut harus di rawat dengan baik
untuk kedapanya agar dapat berbuah dengan normal dan tumbuh yang maksimal.
4.2. Pembahasan
Pemangkasan mempunyai tujuan akhir untuk
meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi. Prinsip penjarangan ini
merupakan organ limbung (sink) yang akan di manfaatkan fotosintat yang
dihasilkan daun. Semakin sedikit daun yang ditinggalkan pada tanaman maka
seluruh hasil fotosintat akan ditranslokasikan pada bagian buah/bunga tersebut.
Dengan demikian buah yang di harapkan dapat lebih berkembang dengan baik dan
berkurang besar
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pemeliharaan
tanaman jeruk meliputi; penyiangan, penggemburan tanah, pengairan/penyiraman,
pemangkasan pemupukan maupun perlindungan tanaman. Pemangkasan mempunyai tujuan akhir untuk meningkatkan kualitas maupun
kuantitas produksi
5.2. Saran
Praktikan diharapkan
lebih berhati-hati dalam melaksanakan pemangkasan, pemupukan sehingga hasil yang diinginkan
tercapai dengan cepat berbuah. Selain itu, agar lebih memahami praktikum ini.
Daftar Pustaka
http://agungyudhi.blog.com/2010/12/12/pemeliharaan-tanaman-dan-pertamanan/ di unduh pada tanggal 20 desember 2014
pukul 20.00 wib
http://www.tanijogonegoro.com/2012/12/budidaya-jeruk.html di unduh pada tanggal 20 desember 2014
pukul 20.00 wib
No comments:
Post a Comment