Tuesday 28 May 2013

TEKNOLOGI “LEISA” SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PADI SAWAH



By: Ruadi Maha Putra
Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumberdaya berhasil guna untuk usaha pertanian. Hal ini sebagai upaya membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumberdaya alam.

Wednesday 22 May 2013

Laporan PENGUJIAN KUALITATIF VITAMIN B DAN C

Nama                       : Ruadi Maha Putra
Nim                          : A42 121 710
Bidang Peminatan   : Teknologi Tanaman Pangan dan Hortikultura
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Istilah "vitamin" sebenarnya sudah tidak tepat untuk dipakai tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi. Nama ini berasal dari gabungan kata latin vita yang artinya hidup dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N.

Tuesday 7 May 2013

Perkawinan Monohybrid Dengan Mengunakan Ilustrasi Kancing Kuning Dan Kancing Putih


Nama                           : Ruadi Maha Putra
Nim                             : A42121710
Bidang peminatan       : Teknik Produksi Tanaman Pangan Dan Hortikultura

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.        Latar Belakang
1.      Dasar – dasar pewarisan Mendel
Gregor Johan Mendel abad ke-19, Percobaan persilangan pada kacang ercis (pisum sativum) prinsip – prinsip pewarisan sifat. Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis yang tinggi dengan pendek. Keturunannya memperlihatkan nisbah (perbandingan) tanaman tinggi terhadap tanaman pendek sebesar 3:1

Perkawinan Dihibrid Dengan Mengunakan Ilustrasi Kancing Hijau, Merah, Kuning Dan Kancing Putih


Nama                           : Ruadi Maha Putra
Nim                             : A42121710
Bidang peminatan       : Teknik Produksi Tanaman Pangan Dan Hortikultura

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
1.1.1.      Dasar – dasar pewarisan Mendel
Gregor Johan Mendel abad ke-19, Percobaan persilangan pada kacang ercis (pisum sativum) prinsip – prinsip pewarisan sifat. Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis yang tinggi dengan pendek. Keturunannya memperlihatkan nisbah (perbandingan) tanaman tinggi terhadap tanaman pendek sebesar 3:1

PENYERBUKAN ANTROPOGAMI PADA TANAMAN ANGGREK Dendrobium Sp


Nama                           : Ruadi Maha Putra
Nim                             : A42121710
Bidang peminatan       : Teknik Produksi Tanaman Pangan Dan Hortikultura

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar belakang
Anggrek merupakan tanaman/bunga yang meiki struktur tanaman yang sulit dalam penyerbukanya secara alami, penyerbukan bunga anggrek yang di lakukan saat ini adalah dengan cara penyerbukan dengan bantua manusia agar mempermudah penyerbukan itu terjadi sebab penyerukan tanaman anggrek itu sendiri sulit secara alami.
Penyerbukan, atau polinasi (dari bahasa Inggris, pollination cf. pollen, "serbuk sari"), adalah jatuhnya serbuk sari pada permukaan putik. Pada sebagian besar bunga, peristiwa ini berarti "jatuh pada bagian kepala putik". Penyerbukan merupakan bagian penting dari proses reproduksi tumbuhan berbiji. Penyerbukan yang sukses akan diikuti segera dengan tumbuhnya buluh serbuk yang memasuki saluran putik menuju bakal biji. Di bakal biji terjadi peristiwa penting berikutnya, pembuahan. Macam-macam Proses Penyerbukan Penyerbukan (polinasi)- Pembuahan sel telur dan perkembangannya hanya akan terjadi jika butir serbuk sari sampai kepada stigma. Penyerbukan ialah pindahnya serbuk sari dari kepalam sari kepada stigma. Penyerbukan berbeda dengan pembuahan, penyerbukan adalah peleburan gamet jantan dan gamet betina. Penyerbukan ada dua macam, yaitu penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang.
Penyerbukan sendiri adalah proses penyerbukan kepala putik oleh serbuk sari yang berasal dari bunga itu sendiri atau dari bunga lain pada tumbuhan yang sama. Penyerbukan silang ialah proses perpindahan serbuk sari dari anther bunga tumbuhan ke stigma bunga tumbuhan lain yang sama atau species yang berkerabat. Penyerbukan dapat dibantu oleh angin dan serangga, burung, keong, dan binatang kecil lain. Contoh tanaman yang menyerbuk sendiri adalah gandum, jelai, padi, kedelai dan lain-lain. Penyerbukan silang lebih umum terjadi dibanding dengan penyerbukan sendiri.

Macam Jenis dan bentuk Paragraf


Nama                         : Ruadi Maha Putra
Nim                           : A42121710
Bidang peminatan       : Teknik Produksi Tanaman Pangan Dan Hortikultura

SOAL !
  1. Dimana letak kalimat paragraph utama pada paragraph deskiptif.?

Jawaban:
       Paragraf induktif adalah Paragraf yang kalimat utamanya terletak  pada awal kalimat yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok dan di ikuti oleh kalimat-kalimat penjelas.
Contoh Paragraf  Deduktif
Bahasa adalah salah satu alat terpenting dan terbaik dalam berkomunikasi.
Bahasa dapat memudahkan kita untuk dapat melakukan sebuah percakapan. Dengan
bahasa pula kita mampu berinteraksi dan menyampaikan pesan dengan baik kepada orang lain.

Sejarah Bahasa Indonesia, EYD dan Bentuk Kalimat yang di Sempurnakan



Nama                        : Ruadi Maha Putra
Nim                           : A42121710
Bidang peminatan       : Teknik Produksi Tanaman Pangan Dan Hortikultura


Soal !!! 
Pertanyaan sebagai berikut:

1.      Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang hidup dan tumbuh, maka terus mengalami perubahan . Perubahan bahasa Indonesia tentu ke arah yang lebih baik, jika dibina dengan yang baik pula. Bertolak dari hal tersebut, bahasa indonesia mempunyai kedudukan yang kuat di Republik Indonesia. Dengan kedudukan bahasa Indonesia itu, bahasa Indonesia mempunyai Fungsi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Sebutkan dan jelaskan kedudukan bahasa Indonesia serta sebutkan fungsi bahasa Indonesia berdasarkan kedudukannya !
Menurut Arifin dan Tasai,2006:12. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan. Antara lain : Pertama , bahasa indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda 1928.
Kedua , bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang- Undang Dasar 1945.