By: Ruadi Maha Putra
Pertanian
berkelanjutan adalah pengelolaan sumberdaya berhasil guna untuk usaha
pertanian. Hal ini sebagai upaya membantu kebutuhan manusia yang berubah
sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumberdaya alam.
Dalam
rangka melakukan evaluasi terhadap produktifitas dan kesuburan tanah,
mendeteksi kendala teknik yang dapat mempengaruhi produktifitas tanaman, dan
mencari alternative pengembangan padi sawah yang ditinjau dari aspek
pengelolaan lingkungan, maka Balitbangda bekerjasama dengan BPTP Kaltim
melakukan kajian dengan teknologi Leisa.
Leisa
atau Low External Input Sustainable Agriculture (Pemberian Input rendah dari
luar untuk pertanian berkelanjutan). Leisa tidak bertujuan untuk memaksimalkan
produksi dalam jangka pendek namun untuk mencapai tingkat produksi yang stabil
dan memadai dalam jangka panjang. Disamping itu Leisa merupakan penggabungan
dua prinsip yaitu agro ekologi serta pengetahuan dan praktek pertanian
masyarakat setempat/kearifan local. anaktptph-agriculture.blogspot.com memeberikan solusi penting buat kita ya ngak cih
Secara
singkat Leisa dapat dijabarkan sebagai berikut; (1) optimalisasi pemanfaatan
sumberdaya local, (2) maksimalisasi daur ulang (zero waste), (3) minimalisasi
kerusakan lingkungan (ramah lingkungan), (4) Diversifikasi Usaha, (4)
pencapaian tingkat produksi yang stabil dan memadai, (5) dan menciptakan
kemandirian petani.
Kajian
teknologi Liesa dengan metode deskriptif survey dilakukan selama 6 bulan
(Marer-Agustus 2011) dengan sampel lokasi di tiga kecamatan yakni; Kecamatan
Kota Bangun, Kec. Loa Janan dan Kec. Tenggarong Kota, dengan Tim Peneliti dari
Balitbangda dan Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian Kalimantan Timur di
Samarinda.
Kesimpulan;
Ketersediaan bahan baku dalam pembuatan bahan organic sebagai sumber hara yang
dapat dikembalikan ketanah cukup tersedia, namun karena kurangnya informasi
kebanyakan jerami dikembalikan ketanah dengan cara dibakar. Selain itu, prospek
pengembangan teknologi Leisa pada wilayah yang kurang didukung akses
transportasi sungai sangat baik mengingat biaya pupuk yang cukup tinggi. Saran
dan Rekomendasi guna meningkatkan kesuburan tanah pada lahan sawah di Kukar
diperlukan introduksi teknologi agar kesuburan tanah dapat meningkat secara
berkelanjutan dan terjaga dengan konsep kearifan local yang terintegrasi.
No comments:
Post a Comment