Unsur-unsur hara bagi
pertumbuhan tanaman.
Unsur-unsur hara penyususun tanaman telah
dilakukan penelitian oleh para ahli bahwa tanaman terdiri dari air (± 90%) dan
bahan kering atau dry matter (± 10%). Bahan kering terdiri dari bahan-bahan organik dan an-organik.
Menurut analisa kimia bahwa bahan organik terdiri dari :
- Karbon (C) …………….sekitar 47%;
- Hidrogen (H) …………..sekitar 7%;
- Oksogen (O) …………..seklitar 44%;
- Nitrogen (N) ……………sekitar 0,2% - 2%.
Sedangkan bahan an-organik (persenyawaan an-organik)
adalah merupakan bagian-bagian mineral atau abu (sebagaimana dijelaskan bahwa
bagian-bagian tanaman itu berisi mineral dan abu).
Berdasarkan analisa, ternyata tanaman terdiri dari
sekitar 50 elemen atau unsur. Sedangkan yang dibutuhkan oleh tanaman selama
masa pertumbuhan dan perkembangannya ada 16 unsur yang merupakan unsur hara
esensial makro dan mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang diperlukan
oleh tanaman relatife dalam jumlah banyak. Sedangan unsure hara mikro juga sama
pentingnya dengan unsur hara makro hanya kebutuhan tanaman terhadap zat-zat
tersebut hanya sedikit.
Beberapa unsur hara makro itu adalah :
a. Carbon (C)
b. Oksigen (O)
c. Hidrogen (H)
d. Ntrogen (N)
e. Fosfor (P)
f. Kalium (K)
g. Calcium (Ca)
h. Magnesium (Mg)
i. Sulfur (S)
Sedangkan unsur hara mikro yang diperlukan oleh tanaman
adalah :
a. Besi (Fe)
b. Borium (Bo)
c. Mangan (Mn)
d. Tenbaga (Cu)
e. Seng (Zn)
f. Molibdenum (Mo)
g. Khlor (Cl)
Unsur hara makro yang diserap oleh tanaman
relatife banyak yang diperlukan, kekurangan unsur hara hara makro menimbulkan defisiensi yang tidak dapat
digantikan oleh unsur lain sedangkan kelebihan unsure hara makro tidak
menimbulkan pengaruh karena akan terlarut ke dalam tanah atau larut oleh air.
Unsur hara mikro diperlukan oleh tanaman
dalam jumlah sedikit, kekurangan unsur hara mikro biasanya dapat digantikan
oleh unsur-unsur hara mikro yang lainnya, sedangkan kelebihan unsur hara mikro
dapat menjadi racun.
2.1. Unsur
Hara Makro
N (Nitrogen)
Nitrogen
merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman, yang pada umumnya sangat
diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman
seperti daun, batang dan akar, tetapi apabila terlalu banyak dapat menghambat
pembungaan dan pembuahan pada tanaman.
Fungsi Nitrogen bagi tanaman adalah :
a. Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman
b. Dapat menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman warnanya
lebih hijau, kekurangan N menyebabkan
khlorosis
c.
Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman
d. Meningkatkan
berkembangbiaknya mikro-organisme di dalam tanah. Sebagaimana diketahui hal itu penting sekali bagi
kelangsungan pelapukan bahan organis.
Nitrogen diserap oleh akar tanaman dalam bentuk NO3- (Nitrat) dan NH4+ (Amonium), akan
tetapi nitrat ini segera ter-reduksi menjadi ammonium melalui enzim yang
mengandung molibdinum. Apabila unsur N tersedia lebih banyak daripada unsur
lainnya, akan dapat menghasilkan protein lebih banyak.
Udara merupakan sumber Nitrogen yang
terbesar. Akan tetapi pemanfaatannyabagi tanaman harus mengalami perubahan
terlebih dahulu dalam bentuk Amoniak, Nitrat dan hal ini dapat dihasilkan oleh
:
a.
Terjadinya halilintar di udara ternyata dapat menghasilkan zat Nitrat, yang
kemudian dibawa air hujan meresap ke bumi
b.
Bahan organis dalam bentuk sisa-sisa tanaman dialam
terbuka (misalnya pupuk kandang)
c.
Pabrik-pabrik pupuk buatan (seperti Urea, ZA, dll)
d. Oleh bakteri-bakteri
Pemberian zat N terlalu banyak bagi tanaman penghasil
buah akan kurang baik karena :
a.
Akan banyak menghasilkan daun dan batang
b. Batang lembek dan mudah rebah
c. Kurang menghasilkan buah
d.
Dapat melambatkan masaknya biji atau buah.
P (Fosfor)
Fosfor
terdapat dalam bentuk phitin, nuklein dan fosfatide, merupakan bagian dari
protoplasma dan inti sel. Sebagai bagian dari inti sel sangat penting dalam
pembelahan sel, demikian pula bagi perkembangan jaringan meristem, pertumbuhan
jaringan muda dan akar, mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, penyusun
protein dan lemak.
Fosfor diambil tanaman dalam bentuk
H2PO4-, dan HPO4=.
Sumber zat fosfat berada di dalam
tanah sebagai fosfat mineral yang terdapat pada :
a.
Dalam bentuk batu kapur-fosfat (misalnya Cirebon fosfat,
Muria fosfat, dll)
b. Dalam bentuk
sisa-sisa tanaman dan bahan
organis
c. Dalam bentuk pupuk buatan (Superfosfat, Dobel
superfosfat, Cirebon
fosfat, dll)
Sebagian besar P bersenyawa dengan Ca, Fe, dan Al
3Ca3(PO4)2 CaF2 (Apitit
flour) tidak tersedia
3Ca3 (PO4)2 CaCo3 (Apitit
Karbonat)
Ca3(PO4)2 (Fosfat
Trikalsium)
3Ca (PO4)2 CaO (Apatit
Oksida)
Ca HPO4 (Fosfat
di Kalsium) mudah tersedia
Ca (H2PO4) (Fosfat
Mono Kalsium) mudah tersedia.
Penyebaran Fosfat anorganik dapat
digunakan untuk mengukur tingkat hancuran iklim.
Tanah yang belum mengalami tingkat
hancuran iklim lanjut didominasi oleh fraksi Fosfat Kalsium. Tanah yang sudah mengalami tingkat hancuran iklim
lanjut didominasi oleh fraksi
- Fosfat Aluminium
- Fosfat Besi.
Pemberian Pupuk P berlebihan, pada tanah
liat, pupuk P dapat berubah menjadi padat, sukar larut dan tidak tersedia,
terbentuk fosfat aluminium dan fosfat besi.
Tanah-tanah muda didominasi olah fosfat
Kalsium, sedangkan tanah-tanah tua didominasi oleh fosfat Al dan Fe. Kelarutan
fosfat Aluminium lebih besar dari fosfat besi, membuat tanah-tanah tua
didominasi oleh fosfat besi.
Pada tanah berkapur, fosfat diendapkan pada
permukaan CaCO3, membentuk fosfat Kalsium yang kurang larut. Sama halnya
dengan Nitrogen, bagian terbesar fosfat didalam tanah terdapat dalam bentuk
organis, fosfat didalam tanah sukar larut, sehingga sebagian terbesar tidak
tersedia bagi tanaman.
Tersedianya fosfat sangat dipengaruhi oleh pH
tanah, pada pH rendah ion fosfat membentuk senyawa yang tidak larut dengan
Aluminium dan besi. Sedang pada pH tinggi fosfat terikat sebagai senyawa
Kalsium. pH optimum untuk fosfat 6,5.
Pemberian
pupuk fosfat, tidak seluruhnya tersedia untuk tanaman, karena terikat pada
partikel tanah. Agar tanaman dapat memperoleh fosfat sesuai kebutuhan, maka
pemberian fosfat harus melampaui daya fiksasi tanah.
K (Kalium)
Kalium sangat penting dalam proses
metabolisme tanaman, Kalium juga penting di dalam proses fotosintesis. Bila Kalium kurang pada daun, maka
kecepatan asimilasi CO2 akan menurun.
Kalium berfungsi :
a.
Membantu pembentukan protein dan Karbohidrat
b. Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman
c.
Meningkatkan resisten terhadap penyakit
d.
Meningkatkan kualitas biji atau buah.
Kalium diserap dalam bentuk K+
(terutama pada tanaman muda). Menurut
penelitian Kalium banyak terdapat pada
sel-sel muda atau bagian tanaman yang banyak mengandung protein, inti sel tidak
mengandung kalium.
Sumber-sumber
Kalium adalah :
a.
Beberapa jenis mineral
b.
Sisa-sisa tanaman dan jasad renik
c. Air irigasi serta larutan dalam tanah
d.
abu tanaman dan pupuk buatan.
Ca (Kalsium)
Kalsium termasuk unsur hara yang esensial,
unsur ini diserap dalam bentuk Ca++. Sebagian besar terdapat dalam daun dalam bentuk kalsium pektat yaitu dalam lamella pada
dinding sel. Selain itu terdapat juga pada batang, berpengaruh baik pada pada pertumbuhan ujung dan bulu-bulu
akar. Kalsium berfungsi sebagai berikut
:
a.
Ca terdapat pada tanaman yang banyak mengandung protein
b.
Ca ada hubungannya dalam pembuatan protein atau bagian
yang aktif dari tanaman
c.
Ca dapat menetralkan asam-asam organik pada metabolisme
d. Kekurangan Ca pada tanaman gejalanya pada pucuk
e. Ca penting bagi pertumbuhan akar
f. Ca dapat menetralkan tanah asam, dapat menguraikan bahan
organik, tersedianya pH dalam tanah
tergantung pada Ca.
Sumber Ca terutama batu-batu kapur dan sisa-sisa tanaman.
Ternyata bahwa banyak tanah yang
kekurangan unsur Ca sehingga bagi tanaman tertentu perlu mendapatkan pengapuran
terlebih dahulu, hasilnya ternyata sangat memuaskan.
Mg (Magnesium)
Magnesium diserap dalam bentuk Mg++,
merupakan bagian dari khlorofil. Kekurangan zat ini maka akibatnya adalah
khlorosis, gejalanya akan tampak pada
permukaan daun sebelah bawah. Mg ini termasuk unsur yang tidak mobil dalam
tanah. Mg merupakan salah satu bagian
enzim yang disebut Organic pyrophosphates dan Carboxy peptisida.
Kadar Mg di dalam bagian-bagian vegetatif dapat dikatakan
rendah daripada kadar Ca, akan tetapi di dalam bagian generatif malah
sebaliknya. Mg banyak terdapat dalam
buah dan juga di dalam tanah.
Sumber-sumber Mg adalah :
a.
CaCO3MgCO3
(Dolomitic limestone)
b.
Sulfat of Potash Magnesium (kandungan
Magnesium 11,1%)
c.
MgSO4.7H2O
(Epson salt)
d. MgSO4.H2O (Kleserit) kandungan Mg 18,3%.
e.
MgO (Magnesia)
g.
MgCO3
(Magnesit)
h.
MgCl2KCl6H2O
(Karnalit)
i. Basic slag kandungan Mg-nya adalah 3,4%
Menurut hasil penelitian ternyata ada beberapa faktor
(seperti temperature, kelembaban, pH dan beberapa faktor lainnya) yang dapat
mempengaruhi tersedianya Magnesium di dalam tanah.
Sulfur
diserap tanaman dalam bentuk SO4-, zat ini merupakan
bagian dari protein yang terdapat dalam bentuk; cystein, methionin serta
thiamine.
Belerang yang larut dalam air akan
segera diserap akar tanaman, karena zat ini sangat diperlukan tanaman (terutama tanaman muda) pada
pertumbuhan pemula dan perkembangannya. Selanjutnya dapat diketahui pula bahwa
pada bagian biji tanaman, kandungan zat belerangnya ternyata cukup banyak yaitu sekitar 50% dari
jumlah kandungan unsur fosfat. Tanaman yang biasanya mempunyai kandungan
belerang yang cukup tinggi ialah jenis legume, lili (seperti misalnya bawang).
Pada tanaman jenis legume sulfur adalah penting untuk pembentukan nodula
(bintil-bintil akar, kekurangan sulfur gejalanya khlorosis, kecuali pada
pucuk).
Tentang sumber sulfur, yang terutama
sisa-sisa tanaman dan jasad renik atau serangga. Zat sulfur dari sisa-sisa ini
baru terlepas bilamana telah ada pelapukan khususnya dari zat protein.
Pupuk
yang di dalamnya terdapat senyawa belerang yaitu;
a.
Amonium sulfat, kandungan S lebih besar dibandingkan
kandungan N-nya.
b.
superfosfat, kandungan fosfat dan sulfurnya seimbang.
Bila kita memakai pupuk TSP, TSP mempunyai kandungan
fosfat dan Sulfur kurang lebih berimbang.
2.2. Unsur Hara
Mikro
Unsur-unsur
hara mikro merupakan unsur-unsur hara yang sama pentingnya dengan unsur-unsur
hara makro bagi tanaman, walaupun dalam hal ini kebutuhannya hanya sedikit.
Unsur hara mikro biasa juga disebut unsure hara minor atau trace element. Kalau
terdapat dalam jumlah yang berlebihan dapat menjadi racun bagi tanaman.
Unsur
mikro berasal :
a.
Mineral-mineral dalam bahan induk tanah
b. Bahan organik
Tanah yang kekurangan unsur mikro :
a. Tanah pasir (karena proses pencucian)
b. Tanah organik (tanah gambut)
c. Tanah dengan pH sangat tinggi
d.
Tanah yang ditanami sangat intensif, dan hanya dipupuk
dengan unsur makro.
Faktor
penentu tersedianya unsur mikro
a. pH
pH rendah unsur mikro larut kecuali
Mo, dapat menjadi racun.
b. Drainase
Dalam keadaan reduksi (Fe ++, Mn++) lebih mudah larut,
dalam keadaan oksidasi, unsur-unsur
tersebut sukar larut.
c. Jerapan liat
Unsur mikro banyak terdapat pada komplek jerapan, mudah
diserap tanaman.
Ikatan dengan bahan organik. Banyak unsur mikro berada dalam komplek
organik, sehingga sukar larut (Cu dan Zn).
Fe (Besi)
Zat
besi penting bagi pembentukan hijau daun (khlorofil), pembentukan zat
karbohidrat, lemak, protein dan enzim.
Jadi jika terjadi kekurangan zat besi akan menghambat pertumbuhan
khlorofil. Tanah yang banyak mengandung zat besi yaitu Khlorit dan Biotit. Jika dalam
tanaman terjadi kekurangan Mn dan K atau kelebihan sulfat akan mengakibatkan
pergerakan Fero terhambat dan Fero tidak sampai ke daun meskipun pengisapan Fe
dalam tanah berlangsung terus.
Zat besi (Fe) terdapat dalam enzim :
a. Catalase
b. Peroksidase
c. Prinodic hidrogenase
d. Cytochrom oxidase.
Bo
(Borium)
Borium diserap oleh tanaman
dalam bentuk BO3= dan
berperan dalam pembentukan atau pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh
pucuk, juga dalam pertumbuhan tepung sari, bunga dan akar. Pada legume berperan
dalam pembentukan bintil-bintil akar. Unsur ini dapat memperbanyak
cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri
parasit.
Kekurangan
unsur ini dapat berpengaruh pada kuncup-kuncup dan pucuk-pucuk yang tumbuh dan
akibatnya dapat mematikan. Juga dalam pertumbuhan meristem akan terganggu,
dapat menyebabkan terjadinya kelainan-kelainan dalam pembentukan berkas
pembuluh. Pengangkutan makananpun akan terganggu, pembentukan tepung sari juga
jelek.
Kekurangan
Borium banyak terjadi pada tanah pasir dan tanah-tanah yang kaya akan kapur. Di
dalam tanah Borium banyak terdapat dalam bentuk : Tourmaline, Datolit (Ca(OH)2BoSiO4),
dan Borax (Na2Bo4O21OH2O).
Mn (Mangan)
Mangan diserap tanaman dalam bentuk
Mn++. Mangan diperlukan oleh
tanaman untuk pembentukan zat protein dan vitamin terutama vitamin C. Selain
itu, Mn penting untuk dapat mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang
tua. Fungsi Mangan yaitu sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator
macam-macam enzim. Diduga Mn ini
berhubungan erat dengan reaksi Deoksidase dan Dehidroginase.
Tanah yang kekurangan unsur Mn dapat
diatasi dengan nennberikan 1% MnSO4H2O. Pemberian Mn dalam
bentuk larutan dapat langsung diisap oleh tanaman.
Tersedianya Mangan bagi tanaman
tergantung pada pH tanah. Dimana pada pH rendah Mangan akan banyak tersedia.
Penyemprotan MnSO4 melalui daun akan lebih efektif daripada melalui tanah,
karena Mn2+ pada tanah akan cepat
direduksi. Kelebihan Mn bias dikurangi dengan jalan menambah zat fosfor dan
kapur.
Zn
(seng)
Seng
atau Zincum (Zn) diserap dalam bentuk Zn++. Merupakan bagian yang penting dari asam Carboxylase,
Carbonic anhidrosa. Dalam keadaan yang sangat sedikit Zn telah dapat memberikan
dorongan terhadap perkembangan-perkembangan, kelebihan sedikit saja dari
ketentuan penggunaannya akan merupakan racun, dapat dikatakan bahwa tanaman
yang tahan dengan larutan makanan yang tercampur dengan Zn 1 mgr/liter
jumlahnya adalah sangat sedikit sekali.
Diperkirakan
bahwa persenyawaan-persenyawaan Zn berfungsi pula pada pembentukan hormone
(auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis. Defisiensi Zn dapat
menyebabkan pertumbuhan vegetatif terhambat selain juga dapat menghambat
pertumbuhan biji.
Zn
dalam tanah terdapat dalam bentuk :
a. Sulfida --------------------------- (ZnS)
b. Calamine ----------------------- (Zn CO3)
Kekurangan Zn sering terjadi pada daerah-daerah yang
lembab serta pada tanah-tanah yang asam sampai sedikit netral.
Cu (Copper/Cuprum/Tembaga)
Unsur tembaga diserap oleh akar
tanaman dalam bentuk Cu++. Tembaga sangat diperlukan dalam pembentukan macam-macam
enzim seperti berikut:
a. Ascorbic
acid oxydase
b. Lacosa
c. Butirid
Coenzim A.dehidrosenam
Umumnya
tanah jarang sekali yang kekurangan Cu, akan tetapi apabila terjadi kekurangan
Cu, maka pengaruhnya terhadap daun yang dalam hal ini daun menjadi
bercoreng-coreng (belang), ujung daun memutih, keadaan demikian lazim disebut
penyakit reklamasi (reclamation desease). Jika kekurangan Cu berkelanjutan,
tanaman akan menjadi layu dan akhirnya mati.
Tembaga
(Cu) mempunyai peranan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil). Di
dalam tanah Cu terdapat dalam bentuk :
a. Malachit
------------------ (CaCO3Cu(OH)2;
b. Cuprit
--------------------- (Cu2O).
Defisiensi
tembaga pada umumnya terjadi pada tanah-tanah gambut yang mengakibatkan
pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal (layu dengan cepat dan batang tanaman
melemah). Cu sebagai pupuk digunakan dalam bentuk CuSO4.5H2O
atau Cupri sulfat.
Mo
(Molybdenum/Molibden)
Mo diserap tanaman dalam bentuk MoO4
(ion Molibdat). Mo mempunyai peranan
dasar dalam fiksasi N oleh mikroba pada leguminosa dan Mo sebagai katalisator
dalam mereduksi N, tanpa bantuan Mo legume tidak dapat mereduksi unsur metal
ini.
Mo dalam tanah terdapat dalam bentuk MoS2. Tersedianya Mo bagi tanaman dipengaruhi oleh pH. Dalam
hal ini apabila pH rendah maka tersedianya Mo bagi tanaman akan berkurang.
Dalam tanaman Mo terdapat dalam bentuk Nitrate reductase. Zat mikro ini
diperlukan tanaman dalam ukuran yang sangat kecil, yang justru dengan jumlah
yang sedikit ini akan sangat efektif. Kelebihan sedikit saja dari ketentuan ukuran semestinya dapat merupakan racun bagi tanaman.
Cl (Clorine/Khlor)
Dari
hasil analisa pada tanaman ternyata bahwa Cl banyak terdapat dalam abu tanaman
(relatife besar) dan dari hasil penyelidikan Cl ternyata banyak terdapat pada
tanaman yang mengandung serat, seperti kapas. Bagi tanaman yang menghasilkan
tepung, Cl memberikan pengaruh jelek terhadap kualitas tepungnya.
Pada tanaman tembakau apabila Cl keadaannya lebih besar
maka produksi tembakaunya akan jelek. Bentuk Cl yang beracun pada tanaman
tergantung pada iklim, sifat tanah dan lain-lain. Dari hasil penyelidikan
bentuk Cl yang lebih dari 0,1% bagi tanaman pada umumnya akan menimbulkan
keracunan, sedangkan pada padi timbulnya
keracunan apabila bentuk Cl adalah sekitar 0,3%.
Co (Cobalt/Kobal)
Unsur Co
belum diketahui secara tepat fungsinya bagi proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Namun demikian unsur ini
sangat diperlukan oleh tanaman tingkat tinggi berdaun hijau. Unsur Co diperlukan oleh rhizobia untuk mengikat unsur N, sehingga dengan demikian unsur ini
secara praktis mempengaruhi produksi tanaman kacang-kacangan.
Unsur Co ini penting bagi rhizobia untuk membentuk vitamin B12 (cynocobalamine), yang kemudian diubah menjadi haemogoblin untuk
pengikatan nitrogen.
Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa inokulasi rhizobia pada tanaman kacang-kacangan
tidak dapat tumbuh dengan baik karena kekurangan unsur Co. Unsur Co berperan
juga sebagai pengaktif enzim arginase,
lecithinase, oxalacetic decarboxylase, dan malic enzim. Gejala kekurangan unsur Co belum dapat
diidentifikasi dengan jelas.
No comments:
Post a Comment