Monday, 24 December 2012

PERBEDAAN PERADABAN MANUSIA PRIMITIF DENGAN MANUSIA MODERN


KATA PENGANTAR
            Bismillahirrahmanirrohim, seraya memanjatkan puja dan puji kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, para sahabatnya, keluarganya, dan para pengikutnya.
            Ucapan syukur marilah kita panjatkan karena dengan ijin dan kuasa-Nya kami bisa menyelesaikan tugas laporan mengenai “perbedaan peradaban manusia primitif sampai manusia  modern” ini, yang dibuat untuk diajukan sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar ( IKD ).
            Mungkin di dalam laporan ini di dalamnya terdapat kekurangan dan kekeliruan kami berharap pembaca dan pemerhati dapat memberikan saran dan masukkan agar kami bisa lebih baik lagi dilain kesempatan. Semoga usaha ini bisa bermanfaat bagi sesama dan mendapat ridho-Nya. Amin.

Cianjur, 15 Nopember 2012

                                                                              Penyusun

Sunday, 23 December 2012

MAKALAH KEPEMIMPINAN



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pelajaran mengenai kerendahan hati dan kepemimpinan sejati dapat kita peroleh dari kisah hidup Nelson Mandela. Seorang pemimpin besar Afrika Selatan, yang membawa bangsanya dari negara yang rasialis, menjadi negara yang demokratis dan merdeka. Saya menyaksikan sendiri dalam sebuah acara talk show TV yang dipandu oleh presenter terkenal Oprah Winfrey, bagaimana Nelson Mandela menceritakan bahwa selama penderitaan 27 tahun dalam penjara pemerintah Apartheid, justru melahirkan perubahan dalam dirinya. Dia mengalami perubahan karakter dan memperoleh kedamaian dalam dirinya. Sehingga dia menjadi manusia yang rendah hati dan mau memaafkan mereka yang telah membuatnya menderita selama bertahun-tahun.

Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.

Kepemimpinan



1.      Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Sebagaimana didefinisikan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), kepemimpinan adalah the process of directing and influencing the task related activities of group members. Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan   mpengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Lebih jauh lagi, Griffin (2000) membagi pengertian kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses, dan sebagai atribut. Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan  rganisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi. Adapun dari sisi atribut, kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka.

PERANAN pH TANAH DALAM PERTUMBUHAN POHON



Reaksi tanah menunjukkan kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion unsur (H+) di dalam tanah.
Makin tinggi kadar ion H+ di dalam tanah maka semakin masam tanah tersebut.
Pada tanah-tanah yang masam jumlah ion H+ lebih tinggi daripada OH-, sedangkan pada tanah alkalis kandungan OH- lebih banyak daripada H+. Bila kandungan H+ sama dengan OH- maka tanah beraksi netral yaitu mempunyai pH=7 (Hardjowigeno, 1995).
Selain ion H+ ditemukan pula ion OH-, yang jumlahnya berbanding terbalik dengan banyaknya H+.
Pada tanah masam jumlah ion H+ > ion OH
Pada tanah Alkalis jumlah ion OH- > H+
Pada tanah netral jumlah ion H+ = OH- 

Pada Gambar 4.1. dapat di lihat hubungan konsentrasi H+, OH dan pH tanah
Gambar  4.1. Hubungan konsentrasi H+, OH- dan pH

Menurut  (Hardjowigeno, 1995), pentingnya pH tanah terhadap pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut:

PERKEMBANGAN KONSEP TEKNOLOGI PADA IPA


PERKEMBANGAN KONSEP TEKNOLOGI PADA IPA

1.    PERKEMBANGAN IPA DAN KONSEP TEKNOLOGI

Perkembangan IPA
Ilmu pengetahuan Alam berkembang dalam abad sementara manusia berusaha/mencoba menjelaskan mengenai benda-benda dialam di sekelilingnya yang tidak diketahuinya. Astronomi sangat boleh jadi merupakan pengetahuan tertua, karena seperti matahari, bulan, bintang yang demikian mudah disaksiakan sangat bersangkutpaut dengan kegiatan mereka sehari-hari.
Dalam ilmu pengetahuan alam, setiap pengindraan yang dinyatakan menurut sebuah alat ukur, akan diubah menjadi konsep ilmuan, ilmuan tidak akan lupa menggunakan penalaran-penalaran induktif yang akan berubah ke penalaran deduktif. Akan tetapi setelah banyak diadakan eksperimen mulailah ilmuan menyusun suatu teory yang selanjutnya iya akan menguji teory itu dengan sangat kritis.
Dalam usahanya menyelidiki teory tersebut agar berguna semaksimal mungkin. Teory yang baik akan dapat meramalkan bahwa dapat menunjukkan adanya fakta yang belum diketahui, namun dapat dibuktikan oleh eksperimen-eksperimen lebih lanjut misalnya setelah Maswel mengemukakan teorinya tentang elektromagnet, maka Hertz mencari gelombang radio dan Marconi berhasil membuat pesawat radio.
Semua keahlian ilmu berdasarkan dalam empat pandangan utama yaitu Matematika, Fisika, Biologi, dan ilmu sosial. Matematika menelaah hubungan antara bilangan, bentuk dan lambang logis lainnya. Ilmu fisika menelaah bagian-bagian alam semesta yang tidak bernyawa. Biologi menelaah tentang hidup, materi kehidupan. Ilmu sosial menelaah tentang perilaku manusia baik kolektif maupun individual.
Dari keempat pandangan tersebut bukan merupakan bidang tertutup, tetapi berkaitan satu sama lain. Kecenderungan saling mengisi satu sama lain akan tampak jelas dengan munculnya ilmu-ilmu interdisiplin misalnya biostronaotika merupakan suatu hibrid antara biologi, astronotika dan fisika. Ruang angkasa dipelajari akibat perjalanan keruang angkasa pada tubuh manusia.

Sunday, 9 December 2012

KEPEMIMPINAN MEMPENGARUHI DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN


1. PENDAHULUAN
Seberapa jauh peran kepemimpinan dalam menuntun peran para manajer untuk mempengaruhi dan membangun satu kebiasaan dalam pola berpikir yang mampu mendorong daya kemauan mereka menjadi satu keinginan dalam proses pengambilan keputusan dengan tahap-tahap menjadi satu pola berpikir secara sistimatik.
Oleh karena itu, mendorong berpikir secara sistimatik adalah suatu kebutuhan untuk kita pikirkan menjadi model sebagai penuntun dalam proses berpikir. Seperti kita pahami bahwa berpikir adalah suatu kondisi yang menuntut suatu pemikiran untuk penyelesaian dari suatu situasi yang telah mampu dirumuskan menjadi masalah.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka model sebagai uatu pola berpikir dapat disusun kedalam :
Pertama, Apa yang disebut dengan Sumber dan Latar Belakang Masalah yang akan mengungkapkan pemikiran : 1) yang terkait dengan gerakan pemikiran antara menang dan kalah ; 2) kemampuan melaksanakan perubahan ; 3) kemampuan mengelola secara kritis.
Kedua, Apa yang disebut dengan Kotak Landasan yang akan mengungkapkan 1) penilaian situasi ; 2) analisa keputusan ; 3) Perencanaan implementasi ; 4) analisis peluang / masalah potensial ; 5) analisa masalah.
Ketiga, Apa yang disebut dengan Kotak landasan lanjutan yang akan mengungkapkan 1) peran pertemuan sumbang saran ; 2) alat analisis keputusan khusus ; 3) perubahan masa depan potensial, peluang dan bencana ; 4) kreativitas.

2. PEMIKIRAN SUMBER DAN LATAR BELAKANG MASALAH
Hasil pemikiran yang diungkapkan kan disini adalah hal-hal yang berkaitan dengan pemikiran atas :
Pertama, pemikiran menang atau kalah dalam pergolakan pemikiran yang dihadapi,untuk ini pokok pikiran yang kita maksudkan disini adalah yang berkaitan dengan : 1) Seberapa jauh kemampuan untuk mewujudkan kondisi dalam posisi kemenangan ; 2) Untuk kita renungkan kembali mengapaorganisasimengalami kegagalan ; 3) Anda harus pernah mengalaminya untuk meningkatkan kembali kemampuan dalam keterlibatan pemecahan masalah ; 4) Suatu hal yang tidak dapat dihindaridengan tantangan objektivitas ; 5) Harus disadari adanya perangkap intelegensi oleh karena itu berkemampuan untuk menggunakan proses berpikir ; 6) Mengelola harus diartikan dalam wujud kemampuan menghasilkan ; 7) Apa yang dibutuhkan setiap proses dalam wujud efektif suatu proses  harus rasional, selektif dan independen ; 8) Melahirkan pemikiran yang cemerlang
Kedua, melaksanakan perubahan, kita akan dihadapkan suatu keadaan yang kita sebut dengan 1) Perubahan masa lampau yang direncanakan dan yang tidak direncanakan ; 2) Perubahan masa depan yang direncanakan dan yang tidak direncanakan.
Bertolak dari pemikiran diatas, maka kesimpulan yang dapat diungkapkan sebagai model perubahan diatas apa yang kita sbut dengan pemikiran bahwa fakta „masa lalu tak direncanakan, kita sebut ANALISIS PROBLEM ; sedangkan masa depan direncanakan disebut ANALISIS KEPUTUSAN dan tak direncanakan disebut ANALISIS POTENSI BROBLEM ATAU KESEMPATAN.
Ketiga, wujud keahlian proses adalah keahlian mengelola secara kritis artinya dibutuhkan kemamuan yang kuat untuk mendorong menjadi suatu keinginan dari pikiran sendiri sehingga mendorong menjadi komitmen.
Sejalan dengan pikiran diatas harus mampu menjadi keinginan dalam kebiasaan dalam berpikir atas 1) Berusaha mendapatkan keahlian Proses ; 2) Menilai keahlian dan objektivitas anda sendiri ; 3) Menggunakan spesialis dalam memberikan peran membimbing orang yang memiliki pengetahuan yang relevan ; 4) Mempercayai intuisi dalam proses berpikir untyuk mengambil keputusan ; 5) Mengetahui dan mengembangkan batas-batas anda artinya pengetahuan proses yang melibatkan keahlian dan pengalaman yang terbentuk dari penggunaan proses secara terus menerus.
3. PEMIKIRAN DENGAN POLA LANDASAN
Kebiasaan pemkiran disini menekankan proses berpikir yang terlibat dalam pemecahan persoalan secara efektif dengan mengungkapkan pemikiran yang mencakup :
Pertama, yang terkait dengan penilaian situasi, dalam hal ini proses penilaian situasi terdiri dari lima langkah yang mencakup : 1) Pengenalan artinya mengenali situasi yang layak mendapat perhatian gunakan pertanyaan seperti : adakah hal-hal yang tak pasti atau tidak dikenal ? ; Apa pertanyaan yang mesti dijawab ? ; Bagaimana sesuatu dapat berubah ? ; Apa yang berubah dari yang diharapkan ? ; dsb.
2) Pemisahan artinya pimpinan perlu memilah persoalan, keputusan dan masalah potensial ;
3) Pendefinisian artinya semua batas yang harus ditetapkan pada analisis ini , ada faktor2 atau kondisi2  yang diterima sebagai sudah jadi , ada pula situasi dengan hal-hal yang berhubungan dengan status quo yang sudah ada ;
4) Penentuan prioritas akan mencakup : Menentukan hubungan independen / dependen ; Menentukan tingkat kepentingan /urgensi.
5) Pemilihan proses akan mencakup : Perubahan masa lalu yang tidak direncanakan berarti analisa masalah ; Perubahan masa depan yang direncanakan berarti analisa keputusan ; Perubahan masa depan yang tidak direncanakan berarti analisa peluang / masalah petensial.
Kedua, yang terkait dengan Analisis keputusan terdiri lima langkah konseptual yang mencakup :
1) Mendifinisikan pernyataan keputusan, meliputi : tujuan , tingkat ; 2) Menetapkan tujuan meliputi : hasil atau ouput ; sumber atau input ; checklist ; variabel tunggal ; 3) Menilai tujuan mliputi : menimbang 10 sampai 1 arti relatif ; harus kesimpulan absolut ; 4) Membuat alternatif meliputi : memilih off –the self ; menentukan persilangan repsentatif mungkin dua atau lebih evaluasi ; mengembangkan dengan menciptakan / merancang ; 5) Membandingkan dan memilih meliputi : Skala kepuasan : skor 10 sampai 0 ; knockout 0 / harus ; Bobot x skor ; skor total : evaluasi kedua ? ; apakah keharusan adalah riil ? ; relativitas.
Ketiga, yang terkait dengan Perencanaan Implementasi terdiri tujuh langkah untuk mengembangkan yang mencakup : 1) Merumuskan pernyataan rencana mencakup  mengembangkan ;  2) Mengidentifikasi komponen rencana  mencakup panduan umum ; analisa keputusan ; tugas-tugas ; tindakan-tindakan ; daftar adalah tak pernah lengkap ; 3) Jadwal event dan waktu mencakup apa yang terjadi dan kapan ; pengaruh pola waktu (tanggal dateline, jendela waktu hubungan dependen) ; penambahan waktu ; siapa yang bertanggung jawab ? ; 4) Meninjau komponen – Membuat tambahan mencakup analisa keputusan ; subrencana; sub-subrencana ; model lain ; masterplan ? ; 5) Melakukan tes objektif mencakup dapatkah terpenuhi ; memecahkan konflik ; 6) Menyusun ulang rencana mencakup update berkala ; 7) Melakukan reviu analisis mencakup aktual vs yang direncanakan.
Keempat, yang terkait dengan Analsis Peluang / Masalah potensial terdiri lima langkah dalam konsep utama perencanaan situasi yang mencakup : 1) Mendifinisikan pernyataan masalah potensial meliputi apakah ada yang mungkin tidak beres ? ; 2) Mengidentifikasi masalah potensial meliputi tergantung kepada apakah ?, apa yang tergantung pada itu ? , bagaimana ini bisa berbeda ? , spekulasi tak fleksibel ? , tak ada margin untuk kesalahan ? , probilitas dan keseriusan ; 3) Mengidentifikasi penyebab yang mungkin meliputi apa penyebabnya ? , probilitas ; 4) Mengembangkan tindakan preventif meliputi menghilangkan penyebab, menguangi probilitas, probilitas residual ; 5) Mengembangkan tindakan alternatif kedalam tindakan kontingen dan reviu analisa meliputi mengurangi keseriusan, pemicu saiap ? , tindakan kontingen apakah bekerja dngan baik ? , mengapa diperlukan?
Kelima, yang terkait dengan Analisis Masalah, ada lima langlah konseptual dalam proses  yang mencakup : 1) Mendifinisikan Pernyataan deviasi meliputi seharusnya – aktual = deviasi ; 2) Menspesifikasi masalah meliputi apa cacat yang ada, apa cacat yang tidak ada ? , objek apa (barang, orang dll) yang cacat, objek apa yang tidak ? , di mana cacat tampak (geografis atau lokasi lain), dimana tidak tampak ? , dimanakah cacat pada objeknya, di mana pada objek cacatnya tidak ada ? , kapan cacat itu tampak ( jam atau waktu kalender), kapan tidak tampak ? , kapan cacat itu tampak pada objek  (kapan dalam daur hidupnya) dan kapan tidak tampak ? , seberapa besar masalah , sebrapa besar yang tidak (berpa banyak objek yang terlihat / tidak terlihat) ?, seberapa besar cacat individualnya , dan apa yang tidak (seberapa buruk) ? ; 3) Mengembangkan penyebab yang mungkin meliputi mengidentifikasi kontras tajam dalam pasangan adalah bukan, dalam cara apa adalah berbeda dengan bukan ? , Apa, jika ada yang berubah dalam perbedaan ini (dan kapan ia berubah) ?, seberapa mungkin perubahan ini (atau perubahan plus perbedaan) menyebabkan persoalan ? ; 4) mengetes penyebab yang mungkin meliputi jika (penyebab) adalah penyebab, bagaimana menjelaskan mengapa itu masalah dan itu bkan ? ; 5) memverifikasi penyebab yang paling mungkin meliputi bagaimana saya dapat memverifikasi penyebab yang sesungguhnya ?

4. PEMIKIRAN DENGAN POLA LANDASAN LANJUTAN
Pemikiran disini merupakan lanjutan dari pemikiran dari konsep fundamental dari analisa kepuusan, analisa masalah potensial dan analisa masalah, sehingga konsep itu sering dibicarakan, maka pada bagian ini diungkapkan sebagai lanjutan dari pemikiran diatas yang mencakup :
Pertama yang terkait dengan Peran pertemuan rapat sumbang saranmerupakan suatu pemikiran dimana keberhasilan rapat pemecahan masalah tergantung kepada kompetensi pemimpin rapat dan hak pilih dari anggota tim, dari orang-orang yang mempunyai informasi yang relvan untuk analisis.
Keberhasilannya adala fungsi dari kemampuan pemimpin rapat untuk menggunakan proses berpikir yang tepat untuk mengontrol peserta dan aliran informasi.
Rapat pemecahan masalah yang dilaksanakan dengan baik dapat menjadi pengalaman yang menarik bagi setiap orang. Jelas anda tahu efek dari rapat yang dilakukan dengan buruk.
Kedua, yang terkait dengan Alat analisis keputusan khusus artinya untuk meningkatkan proses analisis masalah dapat diadaptasi untuk menangani penyimpangan dengan pendekatan aplikasi khusus yang banyak dikembangkan oleh para pakar yang dapt kita temukan dalam penulisan seperti apa yang disebut dengan : 1) Penentuan Prioritas ; 2) Alternatif „Bayangan“ (menyesuaikan dngan situasi yang dialami dengan yang palng berguna) ; 3) Deviasi Hari-Satu ( bahwa aktual suatu situasi telah menyimpang sejak proses dimulai)
Disamping apa yang diutarakan diatas, alat analisis keputusan lainnya dapat kita ketemukan pula dari penulisan-penulisan antara lain pohon keputusan ; teori permainan ; teori probilitas ; analisis sensitivitas ; analisis trade-off dll.
Ketiga, yang terkait dengan Perubahan masa depan potensial. Peluang dan bencana artinya mengembangkan proses berpikir kedalam kemampuan untuk melaksanakan hal-hal yang terkait dengan 1) Rumuskan pertanyaan kedalam teknik dasar agar ada kemuan mewujudkan komitmen untuk mengidentifikasi perubahan masa depan yang tak direncanakan ; 2) Memperkirakan, mempredeksi, merencanakan skenario ; 3) Analisis masalah potensial dalam tindakan ; 4) Analisis peluang dalam tindakan ; 5) Perencanaan krisis ; 6) Mode visioner adalah cara lain menggunakan konsep perubahan masa depan yang tidak direncanakan melibatkan susunan analisis masalah potensial dan analisis peluang potensial sebagai teknik yang hanya menarik bagi orang memandang jauh ke depan.
Keempat yang terkait dengan Kreativtas sebagai proses berpikir yang banyak kita temukan dalam beragam tulisan yang mengungkapkan hal-hal yang terkait kreativitas. Hanya pemikiran ini dapat tumbuh sejalan dengan kemampuan yang memiliki penguasaan wawasan dan imajinasi yang mendorong orang berpikir kedalam kreativitas.
Sejalan dengan pemikiran diatas, kita dapat belajar tulisan yang mengungkapkan kreativitas dalam dunia bisnis, oleh karena itu perlu kita pahami hal-hal yang terkait dengan pemikiran apa yang disebut dengan : 1) Menciptakan kreativitas ; 2) Memahami apa yang menjadi pemicu kreativitas ; 3) Mendalami yang terkait dengan faktor pemicu ; 4) Mendifinisikan masalah seringkali dapat dipechkan dengan membua ide baru ; 5) Mendalami hambatan terhadap kreativitas ; 6) Pendekatan terhadap kreativitas melalui apa yang disebut dengan a) melupakan segala ssuatu yang anda ketahui (hubungan) ; b) mengingat segala sesuatu yang anda ketahui (kepingan) ; c) menyusun kembali segala sesuatu yang anda ketahui (kepengan yan sama , hubungan yang baru)
5. PENUTUP

Makalah Hubungan Manusia SDM


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Hubungan yang baik antara majikan dengan pekerja akan meningkatkan produktifitas suatu perusahaan. Hal inilah yang disebut hubungan manusia dalam sumber daya manusia. Suatu perusahaan harus memelihara hubungan yang baik diantara semua pihak yang berkaitan.
Maka dari itu akan digambarkan tentang materi hubungan manusia pada makalah ini. Selain itu latar belakang penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kelompok yang kemudian akan digabungkan dengan berbagai materi lain yang menjadi makalah besar dari suatu kelompok tadi. Tugas yang di berikan kepada mahasiswa/i program studi Pendidikan Manajemen Perkantoran dalam memenuhi kriteria pemberian nilai mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi berkenaan dengan konsep hubungan manusia di dalam sudut pandang SDM. Sehingga dapat diharapkan pembaca dapat memahami teori tentang Hubungan Manusia dengan jelas.

1.3 Metode
Metode yang di gunakan dalam penulisan makalah ini adalah studi kepustakaan, yaitu dengan meresume berbagai buku-buku dan artikel-artikel tentang sumber daya manusia.


BAB II
PEMBAHASAN MATERI
A.   Sejarah Tahap Hubungan Antar Manusia
Penelitian yang lebih intensif terhadap sumber daya manusia berlansung pada penghujung  tahun 1920-an dan awal 1930-an. Pada kurun waktu itu, perhatian para manajer dicurahkan pada karyawannya untuk meningkatkan produktifitas kerja mereka. Produktifitas karyawan ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh cara pekerjaan dirancang dan diberikan imbalan memadai, tetapi juga oleh faktor lain, yaitu faktor sosial dan psikologis.
Temuan ini merupakan temuan pertama dengan mengindikasikan bahwa factor social dan psikologis dalam suatu lingkungan kerja dapat mempunyai dampak signifikan terhadap tingkat produktifitas kerja para karyawan. Produktifitas bertalian langsung dengan itensitas kerjasama dan kerja tim dalam kelompok. Tingkat kerja tim dan kerja sama hubungan dengan minat penyelia dan periset dalam kelompok kerja, kurangnya pendekatan koersif terhadap perbaikan produktivitas, dan partisipasi kalangan karyawan dalam perubahan yang mempengaruhi mereka. Dalam penelitiannya, Hawthome menemuka kenyatan bahwa perasaan, emosi dan sentimen para karyawan sangat dipengaruhi leh lingkungan kerja, seperti gaya kepemimpinan atasan, perhatian, sikap dan dukungan manajemen. Dalam hal n kehidupan para karyawan disikapi sebagai sebuah sistem sosial. Berbeda dengan pandangan Taylor yang melihat organisasi suatu istem ekonomi yang bersifat teknis dan mekanis.
Dapat dipicu hasil temuan Hawthom maka dilakukan riset lanjutan terhadap faktor sosial dan cara individu bereaksi terhadapnya. Temuan dari kajian ini menemukan bahwa kebutuhan karyawan harus dipahami dan ditindaklanjuti oleh manajemen agar mereka merasa senang bekerja, puas dan produktif. Komunikasi antara para karyawan dan penyelianya dibina karena adanya kebutuhan iklim kerja yang lebih partisipatif. Cara ini ternyata dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan.

B.   Pemeliharaan Hubungan Antar Manusia Dalam SDM
Salah satu hubungan antara majikan dengan para karyawan diperusahaan disebut hubungan kerja atau hubungan manusia, atau biasa juga disebut hubungan ”Industrial Peace”.
Pemeliharaan hubungan industrial dalam rangka keseluruhan prose manajemen sumber daya manusia berkisar pada pemikiran bahwa hubungan yang serasi dan harmonis antara majikan dan pekerja yang terdapat dalam organisasi usaha itu mutlak harus ditumbuhkan dan dipelihara demi kepentingan semua pihak petaruh pada organisasi usaha bersangkutan. Kalau kurang berhasil memelihara hubungan yang harmonis akan berakibat terjadinya kerugian bagi banyak pihak, terutama bagi pihak majikan dan pekerja-pekerja yang bersangkutan.
Dalam pembahasan ini istilah hubungan manusia digunakan dalam pengertian umum sebagai hubungan formal yang terdapat antara majikanatau kelompok majikan dengan pekerja atau istilah tersebut akan digunakan saling bergantian tanpa mengurangi makna dan isi yang terkandung didalamnya. Hubungan itu biasanya dilakukan secara tertulis ataupun lisan asalkan kedua belah pihak secara jujur melaksanakan kewajibandan hak masing-masing selaku mitra kerja.
Karyawan atau pekerja harus dihormati selaku mitra kerja dan bukan sebagai budak belian seperti pada zaman penjajahan dengan kerja rodi secara paksa. Saling menghormati antara majikan dan pekerja untuk melaksanakan tugas, kewajiban dan hak masing-masing pihak yang berhubungan kerja adalah nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi dan merupakan filosofi Hubungan Industrial Pancasila.
C.   Pihak-Pihak Yang Berhubungan dalam Hubungan Manusia SDM

Sunday, 2 December 2012

Gangguan Akibat Kekurangan Karbohidrat

Gangguan Akibat Kekurangan Karbohidrat adalah dapat mengakibatkan kerusakan jaringan, penyakit akibat kekurangan glukosa dalam darah (hypoglisemia), dan penyakit yang sering adalah menyerang anak balita yaitu penyakit marasmus.

Karbohidrat adalah merupakan salah satu dari enam zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan harus selalu ada di dalam makanan, dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. zat gizi lainnya adalah protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
Pengertian Karbohidrat adalah zat organik yang mengandung elemen-elemen karbon, hidrogen dan oksigen. Contoh Karbohidrat terdapat pada makanan nabati (yang berasal dari tumbuhan dan sayur-sayuran) baik berupa gula sederhana, heksosa, pentose, maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi. Contohnya terdapat pada pati, pectin, selulosa dan lignin.
Penyakit Akibat Kekurangan Karbohidrat
Kekurangan asupan makanan yang mengandung karbohidrat dapat mengakibatkan penyakit di antaranya adalah penyakit yang sering mengenai anak balita (di bawah lima tahun) disebut juga penyakit marasmus.

CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR DAN KOMPOS CAIR



cara membuat pupuk kompos cair
bagi anda seorang petani pupuk sangat menjadi penunjang untuk sebuah keberhasilan didalam bercocok tanam, menggunakan pupuk kimia sekarang harga semakin melambung tingggi dan juga sangat berpotensi mencemari lingkungan dan berdampak terhadap kesehatan manusia, untuk itu saya akan memberikan tata cara trik sederhana untuk membuat pupuk cair yang ramah lingkungan dan tidak berdampak terhadap kesehatan manusia.. mau tau nie pasti penasaran jangan lupa yang catat artikelnya dibawah ini dan juga dipraktekkin. pasti bermanfaat deh keuntungannya sangat banyak deh, murah, mudah dipraktekkan, harga terjangkau, dan tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, yang penting sabar didalam penggunaanya pasti berhasil
langsung aja nie. cara membuatnya :

UNSUR HARA TANAMAN



Unsur-unsur hara bagi pertumbuhan tanaman.

Unsur-unsur hara penyususun tanaman telah dilakukan penelitian oleh para ahli bahwa tanaman terdiri dari air (± 90%) dan bahan kering atau dry matter (± 10%). Bahan kering terdiri dari bahan-bahan organik dan an-organik. Menurut analisa kimia bahwa bahan organik terdiri dari :
-     Karbon (C) …………….sekitar 47%;
-     Hidrogen (H) …………..sekitar  7%;
-     Oksogen (O) …………..seklitar 44%;
-     Nitrogen (N) ……………sekitar 0,2% - 2%.
Sedangkan bahan an-organik (persenyawaan an-organik) adalah merupakan bagian-bagian mineral atau abu (sebagaimana dijelaskan bahwa bagian-bagian tanaman itu berisi mineral dan abu).
Berdasarkan analisa, ternyata tanaman terdiri dari sekitar 50 elemen atau unsur. Sedangkan yang dibutuhkan oleh tanaman selama masa pertumbuhan dan perkembangannya ada 16 unsur yang merupakan unsur hara esensial makro dan mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang diperlukan oleh tanaman relatife dalam jumlah banyak. Sedangan unsure hara mikro juga sama pentingnya dengan unsur hara makro hanya kebutuhan tanaman terhadap zat-zat tersebut hanya sedikit.
Beberapa unsur hara makro itu adalah :
a.     Carbon (C)
b.     Oksigen (O)
c.      Hidrogen (H)
d.     Ntrogen (N)
e.     Fosfor (P)
f.       Kalium (K)
g.     Calcium (Ca)
h.     Magnesium (Mg)
i.       Sulfur (S)
Sedangkan unsur hara mikro yang diperlukan oleh tanaman adalah :
a.     Besi (Fe)
b.     Borium (Bo)
c.      Mangan (Mn)
d.     Tenbaga (Cu)
e.     Seng (Zn)
f.       Molibdenum (Mo)
g.     Khlor (Cl)
Unsur hara makro yang diserap oleh tanaman relatife banyak yang diperlukan, kekurangan unsur hara  hara makro menimbulkan defisiensi yang tidak dapat digantikan oleh unsur lain sedangkan kelebihan unsure hara makro tidak menimbulkan pengaruh karena akan terlarut ke dalam tanah atau larut oleh air.
Unsur hara mikro diperlukan oleh tanaman dalam jumlah sedikit, kekurangan unsur hara mikro biasanya dapat digantikan oleh unsur-unsur hara mikro yang lainnya, sedangkan kelebihan unsur hara mikro dapat menjadi racun.


2.1. Unsur Hara Makro


N (Nitrogen)
            Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman, yang pada umumnya sangat diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang dan akar, tetapi apabila terlalu banyak dapat menghambat pembungaan dan pembuahan pada tanaman.
Fungsi Nitrogen bagi tanaman adalah :
a.     Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman
b.     Dapat menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman warnanya lebih hijau, kekurangan N  menyebabkan khlorosis
c.      Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman
d.     Meningkatkan berkembangbiaknya mikro-organisme di dalam tanah. Sebagaimana diketahui hal itu penting sekali bagi kelangsungan pelapukan bahan organis.
Nitrogen diserap oleh akar tanaman dalam bentuk NO3- (Nitrat) dan NH4+ (Amonium),  akan tetapi nitrat ini segera ter-reduksi menjadi ammonium melalui enzim yang mengandung molibdinum. Apabila unsur N tersedia lebih banyak daripada unsur lainnya, akan dapat menghasilkan protein lebih banyak.
Udara merupakan sumber Nitrogen yang terbesar. Akan tetapi pemanfaatannyabagi tanaman harus mengalami perubahan terlebih dahulu dalam bentuk Amoniak, Nitrat dan hal ini dapat dihasilkan oleh :
a.     Terjadinya halilintar di udara  ternyata dapat menghasilkan zat Nitrat, yang kemudian dibawa air hujan meresap ke bumi
b.     Bahan organis dalam bentuk sisa-sisa tanaman dialam terbuka (misalnya pupuk kandang)
c.      Pabrik-pabrik pupuk buatan (seperti Urea, ZA, dll)
d.     Oleh bakteri-bakteri
Pemberian zat N terlalu banyak bagi tanaman penghasil buah akan kurang baik karena :
a.     Akan banyak menghasilkan daun dan batang
b.     Batang lembek dan mudah rebah
c.      Kurang menghasilkan buah
d.     Dapat melambatkan masaknya biji atau buah.

P (Fosfor)
            Fosfor terdapat dalam bentuk phitin, nuklein dan fosfatide, merupakan bagian dari protoplasma dan inti sel. Sebagai bagian dari inti sel sangat penting dalam pembelahan sel, demikian pula bagi perkembangan jaringan meristem, pertumbuhan jaringan muda dan akar, mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, penyusun protein dan lemak.
Fosfor diambil tanaman dalam bentuk H2PO4-, dan HPO4=.
Sumber zat fosfat berada di dalam tanah  sebagai fosfat  mineral yang terdapat pada :
a.     Dalam bentuk batu kapur-fosfat (misalnya Cirebon fosfat, Muria fosfat, dll)
b.     Dalam bentuk  sisa-sisa tanaman  dan bahan organis
c.      Dalam bentuk pupuk buatan (Superfosfat, Dobel superfosfat, Cirebon fosfat, dll)
Sebagian besar P bersenyawa dengan Ca, Fe, dan Al
3Ca3(PO4)2 CaF2                 (Apitit flour) tidak tersedia
3Ca3 (PO4)2 CaCo3             (Apitit Karbonat)
Ca3(PO4)2                             (Fosfat Trikalsium)
3Ca (PO4)2 CaO                   (Apatit Oksida)
Ca HPO4                               (Fosfat di Kalsium) mudah tersedia
Ca (H2PO4)                           (Fosfat Mono Kalsium) mudah tersedia.
Penyebaran Fosfat anorganik dapat digunakan untuk mengukur tingkat hancuran iklim.
Tanah yang belum mengalami tingkat hancuran iklim lanjut didominasi oleh fraksi Fosfat Kalsium. Tanah yang sudah mengalami tingkat hancuran iklim lanjut didominasi oleh fraksi
-     Fosfat Aluminium
-     Fosfat Besi.
Pemberian Pupuk P berlebihan, pada tanah liat, pupuk P dapat berubah menjadi padat, sukar larut dan tidak tersedia, terbentuk fosfat aluminium dan fosfat besi.
Tanah-tanah muda didominasi olah fosfat Kalsium, sedangkan tanah-tanah tua didominasi oleh fosfat Al dan Fe. Kelarutan fosfat Aluminium lebih besar dari fosfat besi, membuat tanah-tanah tua didominasi oleh fosfat besi.
Pada tanah berkapur, fosfat diendapkan pada permukaan CaCO3, membentuk fosfat Kalsium yang kurang larut. Sama halnya dengan Nitrogen, bagian terbesar fosfat didalam tanah terdapat dalam bentuk organis, fosfat didalam tanah sukar larut, sehingga sebagian terbesar tidak tersedia bagi tanaman.
Tersedianya fosfat sangat dipengaruhi oleh pH tanah, pada pH rendah ion fosfat membentuk senyawa yang tidak larut dengan Aluminium dan besi. Sedang pada pH tinggi fosfat terikat sebagai senyawa Kalsium. pH optimum untuk fosfat 6,5.
Pemberian pupuk fosfat, tidak seluruhnya tersedia untuk tanaman, karena terikat pada partikel tanah. Agar tanaman dapat memperoleh fosfat sesuai kebutuhan, maka pemberian fosfat harus melampaui daya fiksasi tanah.

K  (Kalium)
Kalium sangat penting dalam proses metabolisme tanaman, Kalium juga penting di dalam proses fotosintesis. Bila Kalium kurang pada daun, maka kecepatan asimilasi CO2 akan menurun.
Kalium berfungsi  :
a.     Membantu pembentukan protein dan Karbohidrat
b.     Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman
c.      Meningkatkan resisten terhadap penyakit
d.     Meningkatkan kualitas biji atau buah.
Kalium diserap dalam bentuk K+ (terutama pada tanaman muda).  Menurut penelitian  Kalium banyak terdapat pada sel-sel muda atau bagian tanaman yang banyak mengandung protein, inti sel tidak mengandung kalium.
Sumber-sumber Kalium adalah :
a.     Beberapa jenis mineral
b.     Sisa-sisa tanaman dan jasad renik
c.      Air irigasi serta larutan dalam tanah
d.     abu tanaman dan pupuk buatan.

Ca (Kalsium)
Kalsium termasuk unsur hara yang esensial, unsur ini diserap dalam bentuk  Ca++. Sebagian besar terdapat dalam daun dalam bentuk  kalsium pektat yaitu dalam lamella pada dinding sel. Selain itu terdapat juga pada batang, berpengaruh baik pada  pada pertumbuhan ujung dan bulu-bulu akar.  Kalsium berfungsi sebagai berikut :
a.     Ca terdapat pada tanaman yang  banyak mengandung protein
b.     Ca ada hubungannya dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari tanaman
c.      Ca dapat menetralkan asam-asam organik pada metabolisme
d.     Kekurangan Ca pada tanaman gejalanya pada pucuk
e.     Ca penting bagi pertumbuhan akar
f.       Ca dapat menetralkan tanah asam, dapat menguraikan bahan organik, tersedianya pH dalam tanah  tergantung pada Ca.
Sumber Ca terutama batu-batu kapur dan sisa-sisa tanaman. Ternyata  bahwa banyak tanah yang kekurangan unsur Ca sehingga bagi tanaman tertentu perlu mendapatkan pengapuran terlebih dahulu, hasilnya ternyata sangat memuaskan.

Mg (Magnesium)
Magnesium diserap dalam bentuk Mg++, merupakan bagian dari khlorofil. Kekurangan zat ini maka akibatnya adalah khlorosis, gejalanya  akan tampak pada permukaan daun sebelah bawah. Mg ini termasuk unsur yang tidak mobil dalam tanah.  Mg merupakan salah satu bagian enzim yang disebut Organic pyrophosphates dan Carboxy peptisida.
Kadar Mg di dalam bagian-bagian vegetatif dapat dikatakan rendah daripada kadar Ca, akan tetapi di dalam bagian generatif malah sebaliknya. Mg banyak terdapat dalam buah dan juga di dalam tanah.
Sumber-sumber Mg adalah :
a.     CaCO3MgCO3 (Dolomitic limestone)
b.     Sulfat of Potash Magnesium (kandungan Magnesium 11,1%)
c.      MgSO4.7H2O (Epson salt)
d.     MgSO4.H2O (Kleserit) kandungan Mg 18,3%.
e.     MgO         (Magnesia)
f.       Mg3SiO2(OH)4 (Terpentin)
g.     MgCO3 (Magnesit)
h.     MgCl2KCl6H2O (Karnalit)
i.       Basic slag kandungan Mg-nya adalah 3,4%
Menurut hasil penelitian ternyata ada beberapa faktor (seperti temperature, kelembaban, pH dan beberapa faktor lainnya) yang dapat mempengaruhi tersedianya Magnesium di dalam tanah.

S ( Belerang)