Tuesday, 25 June 2013

TRANSPIRASI DAUN PADA TANAMAN


Nama     : Ruadi Maha Putra
Nim       : A4 2121 710
BAB I
PENDAHULUAN

 1.1   Latar Belakang

Transpirasi adalah hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan. Tumbuhan merupakan mahluk hidup yang tidak bergerak secara aktif melainkan gerakannya bersifat pasif. Tumbuhan memang tidak memiliki alat gerak seperti kaki dan tangan yang terdapat pada hewan dan manusia, tetapi organ-organ mereka sangatlah kompleks untuk dipelajari. Ada beberapa tumbuhan yang sudah sepenuhnya berkembang menjadi tumbuhan lengkap yang memiliki daun, akar, batang, bunga dan buah. Ada juga tumbuh-tumbuhan yang tidak memiliki beberapa organ-organ tersebut. anaktptph-agriculture meberikan materi yang baik eheheh.
Namun, di setiap tumbuhan tersebut pasti ada jaringan pengangkutan terpenting yang terdiri dari xylem dan floem. Kedua jaringan tersebut berperan sangat penting bagi proses kehidupan sebuah tanaman dan berperan untuk mengambil air dari dalam tanah dan kemudian menyebarkannya ke seluruh bagian tanaman agar semua organ tanaman dapat berkembang secara maksimal. Proses ini yang dinamakan dengan transportasi pada tumbuhan.
Tumbuhan juga melakukan transpirasi, yaitu pelepasan dalam bentuk uap melalui stomata. Transpirasi ini merupakan salah satu mekanisme pengaturan fisiologi pada tumbuhan yang terkait dengan berbagai kondisi yang ada di tubuhnya dan lingkungan sekitarnya. Adanya transpirasi ini menyebabkan terjadinya aliran air yang berlangsung secara imbas dari akar, batang, dan daun. Aliran air tersebut akan ikut membantu proses penyerapan dan transportasi air tanah di dalam tubuh tumbuhan.
1.2   Tujuan

1.      Mengetahui pengaruh suhu terhadap laju transpirasi tumbuhan
2.      Mengetahui pengaruh angin terhadap laju transpirasi tumbuhan
3.      Mengetahui pengaruh cahaya terhadap laju transpirasi tumbuhan
4.      Memenuhi tugas laporan praktikkum klimatologi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.2       Pengertian Transpirasi

Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan CO2, terjadi siang hari saat panas, melaui stomata (mulut daun) dan lentisel (celah batang). Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara luar, yaitu melalui pori-pori daun seperti stomata, lubang kutikula, dan lentisel oleh proses fisiologi tanaman.
Transpirasi adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi). Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut fotometer atau transpirometer.
Transpirasi dalam tanaman atau terlepasnya air melalui kutikula hanya 5-10% dari jumlah air yang ditranspirasikan. Air sebagian besar menguap melalui stomata, sekitar 80% air ditranspirasikan berjalan melewati stomata, sehingga jumlah dan bentuk stomata sangat mempengaruhi laju transpirasi. Selain itu transpirasi juga terjadi melalui luka dan jaringan epidermis pada daun, batang, cabang, ranting, bunga, buah dan akar.
Tidak semua tumbuhan mengalami proses transpirasi. Sedangkan pada tumbuhan yang mengalami proses ini, transpirasi terkadang terjadi secara berlebihan sehingga mengakibatkan tumbuhan kehilangan banyak air dan lama kelamaan layu sebelum akhirnya mati.

2.2       Macam-Macam Transpirasi
Ada tiga tipe transpirasi yaitu :
a. Transpirasi Kutikula adalah evaporasi(penguapan) air yang tejadi secara langsung melalui kutikula epidermis. Kutikula daun secara relatif tidak tembus air, dan pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10 persen atau kurang dari jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena itu, sebagian besar air yang hilang terjadi melalui stomata.
b. Transpirasi Stomata adalah Sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, tetapi diantara sel-sel tersebut terdapat ruang-ruang udara yang dikelilingi oleh dinding-dinding sel mesofil yang jenuh air. Air menguap dari dinding-dinding basah ini ke ruang-ruang antar sel, dan uap air kemudian berdifusi melalui stomata dari ruang-ruang antar sel ke atmosfer di luar. Sehingga dalam kondisi normal evaporasi membuat ruang-ruang itu selalu jenuh uap air. Asalkan stomata terbuka, difusi uap air ke atmosfer pasti terjadi kecuali bila atmosfer itu sendiri sama-sama lembab.
c.       Transpirasi Lentikuler adalah daerah pada kulit kayu yang berisi sel-sel yang tersusun lepas yang dikenal sebagai alat komplementer, uap air yang hilang melalui jaringan ini sebesar 0.1 % dari total transpirasi
2.3.  Mekanisme Transpirasi

Pada transpirasi, hal yang penting adalah difusi uap air dari udara yang lembab di dalam daun ke udara kering di luar daun. Kehilangan air dari daun umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik air ke dalam daun dari berkas pembuluh yaitu pergerakan air dari sistem pembuluh dari akar ke pucuk, dan bahkan dari tanah ke akar. Ada banyak langkah dimana perpindahan air dan banyak faktor yang mempengaruhi pergerakannya. Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.
2.4  Faktor Yang Mempengaruhi Transpirasi Tumbuhan

Kegiatan transpirasi dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor dalam ataupun faktor luar, antara lain :
1.    Faktor Dalam :
a.    Stomata : jumlah per satuan luas, letak/ lokasi stomata (permukaan bawah atau atas daun, timbul/ tenggelam), waktu bukaan stomata, banyak sedikitnya stomata, bentuk stomata
b.    Daun : warna daun (kandungan klorifil daun), posisinya menghadap matahari atau tidak, besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu di permukaan daun
2.    Faktor Luar :
Sinar matahari : sinar matahari menyebabkan membukanya stomata dan gelap menyebabkan tertutupnya stomata, jadi semakin tinggi intensitas sinar matahari yang diterima daun, maka kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.
Temperatur : kenaikan temperatur menambah tekanan uap di dalam daun, serta menambah tekanan uap di luar daun. Tetapi berhubung udara di luar daun itu tidak terbatas, maka tekanan uap tidak akan setinggi tekanan yang terkurung di dalam daun. Akibatnya, uap air akan mudah berdifusi dari dalam daun ke udara bebas. Jadi semakin tinggi temperatur, kecepatan transpirasi akan semakin tinggi pula.
 Kelembaban udara : udara yang basah akan menghambat transpirasi sedangkan udara yang kering akan memperlancar transpirasi.
  Angin : angin mempunyai pengaruh ganda yang cenderung saling bertentangan terhadap laju transpirasi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa angin cenderung untuk meningkatkan laju transpirasi, baik di dalam naungan atau cahaya, melalui penyapuan uap air. Akan tetapi, di bawah sinar matahari, pengaruh angin terhadap penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap penurunan laju transpirasi, cenderung lebih penting daripada pengaruhnya terhadap penyingkiran uap air. Oleh karena itu dalam udara yang bergerak, besarnya lubang stomata mempunyai pengaruh lebih besar terhadap transpirasi daripada dalam udara tenang. Tetapi efek angin secara keseluruhan adalah selalu meningkatkan transpirasi.
BAB III
METODOLOGI
3.1  Alat dan Bahan
            3.1.1    Alat                                                                                        
a.       Dua botol kaca berukuran kecil
b.      Timbangan elektrik
c.       Gunting
d.      Pensil
e.       Buku tulis
3.1.2       Bahan
a.       Kertas gambar
b.      Dua buah tanaman
c.       Handbody
d.      Air

3.2  Langkah kerja
Langkah pertama menyiapkan alat dan bahan, mencari dua jenis tanaman yang sama,masukkan air kedalam botol kecil sama rata, tutup botol dengan kertas khusus,dan beri lubang pada tutup botol seukuran dengan batang tanaman, kemudian pada lubang diberi hanbody untuk menutupi lubang pada tutup botol. Kemudian botol A simpan pada tempat yang teduh ( intensitas cahaya matahari rendah ) dan  botol B simpan pada tempat yang intensitas cahaya matahari penuh, kemudian lakukan pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1       Hasil Data Yang Diperoleh
Penempatan tanaman
Tanaman A (berada diluar)
Tanaman B (berada didalam)
Berat awal (11.46 WIB)
338 gram
337 gram
Pengecekan 20 menit pertama (12.06)
337 gram
336 gram
Pengecekan 20 menit kedua (12.26)
337 gram
336 gram
Berat daun
0,27 gram
0,40 gram

4.2       Perhitungan Laju Transpirasi
Luas total daun A =  beratdaun x luasperbandingan
                        Berat perbandingan kertas

                  =  0, 27 gam x 16 cm2
                        0,08 gram
                              =  54 cm2


Luas total daun B  =  berat daun x luas perbandingan
                       Berat perbandingan kertas

                  =  0, 40 gam x 16 cm2
                        0,08 gram
                   =  80 cm2


V= Berat awal (gram) – beratakhir (gram)
                        Luas total daun (mm2)

  = 338 – 337
         54
 = 0,0185 / 0,27 gram/ 54 cm2/40 s

V= Berat awal (gram) – berat akhir (gram)
                        Luas total daun (mm2)

  = 337 – 336
          80
  = 0,0125 / 0,40 gram/ 80 cm2/ 40 s

4.3       Pembahasan


Pada percobaan pengukuran transpirasi tumbuhan dengan berbagai perlakuan yaitu transpirasi tumbuha pada di luar ruangan dan di dalam ruangan diperoleh data yaitu berat awal pada tanaman A yang berada di luar ruangan 338 gram dan pada tanman B yang berada di dalam ruangan 337 gram. Dan setelah di lakukan pengecekan 20 menit pertama pada tanaman A dapat di peroleh data 337 gram sedangkan pada tanaman B di peroleh data 336 gram. Kemudian dilakukan pengecekan 20 menit kedua pada pukul 12.26 pada tanamn A dapat di peroleh data 337 gram dan pada tanaman B di peroleh data 336 gram. Setelah di lakukan penjumlahan dapat di peroleh data berat total pada tanaman A 0,27 gram dan pada tanaman B 0,40 gram

Sehingga dari data yang diperoleh laju transpirasi yang paling tinggi adalah pada tumbuhan yang berada di luar ruangan, Data yang diperoleh sesuai dengan landasan teori yang ada yaitu bahwa temperature (suhu), angin dan cahaya mempengaruhi laju transpirasi. Sinar matahari menyebabkan membukanya stomata dan gelap menyebabkan tertutupnya stomata, jadi semakin tinggi intensitas sinar matahari yang diterima daun, maka kecepatan transpirasi akan semakin tinggi, kenaikan temperatur menambah tekanan uap di dalam daun, serta menambah tekanan uap di luar daun. Tetapi berhubung udara di luar daun itu tidak terbatas, maka tekanan uap tidak akan setinggi tekanan yang terkurung di dalam daun. Akibatnya, uap air akan mudah berdifusi dari dalam daun ke udara bebas. Jadi semakin tinggi temperatur, kecepatan transpirasi akan semakin tinggi pula, dan angin : angin mempunyai pengaruh ganda yang cenderung saling bertentangan terhadap laju transpirasi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa angin cenderung untuk meningkatkan laju transpirasi.
Dari teori dan data yang diperoleh sesuai bahwa cahaya yang berpengaruh paling besar terhadap transpirasi, kemudian angin lalu suhu.


BAB VI
KESIMPULAN
Dari data yang diperoleh dalam pengukuran laju transpirasi tumbuhan dapat disimpulkan bahwa suhu, angin dan cahaya berpengaruh pada laju transpirasi. Pengaruh yang paling tinggi pada transpirasi tumbuhan degan cahaya, disini dikarenakan cahaya dapan membukakan stomata sehingga proses penguapan terjadi lebih cepat, lalu yang tercepat kedua adalah transpirasi tumbuhan dengan angin karena angin dapat menyapu angin di permukaan daun sehingga transpirasi terjadi lebih cepat daripada saat keadaan normal lalu yang terakhir adalah suhu, semakin tinggi suhu maka semakin tinggi laju transpirasi begitu pula sebaliknya.


DAFTAR PUSTAKA


Online from http://id.wikipedia.org/wiki/Transpirasi diakses tanggal 6 November 2012
Online from http://11gorys.blogspot.com/2010/10/makalah-transpirasi.html diakses tanggal 6 November 2012
Online from http://hendriyanar08.wordpress.com/2010/09/25/25/ diakses tanggal 6 November 2012
Online from  http://firmandepartment.blogspot.com/2011/12/makalah-transpirasi.htmldiakses tanggal 6 November 2012

No comments:

Post a Comment