PEMANFAATAN ENERGI ANGIN YANG MENGHASILKAN
LISTRIK
Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk
mengakomodasi kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan padi,
keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak dibangun di Denmark,
Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill.
Perhitungan
daya yang dapat dihasilkan oleh sebuah turbin angin dengan diameter kipas r
adalah :
dimana adalah kerapatan
angin pada waktu tertentu dan adalah kecepatan angin
pada waktu tertentu.
Sebenarnya
prosesnya tidak semudah itu, karena terdapat berbagai macam sub-sistem yang
dapat meningkatkan safety dan efisiensi dari turbin angin, yaitu :
1.
Gearbox
Alat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran tinggi. Biasanya Gearbox yang digunakan sekitar 1:60.
Alat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran tinggi. Biasanya Gearbox yang digunakan sekitar 1:60.
2.
Brake System
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya.
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya.
3. Generator
Salah satu komponen terpenting dalam pembuatan sistem turbin angin. Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan menggunakan teori medan elektromagnetik. Singkatnya, (mengacu pada salah satu cara kerja generator) poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen.
Salah satu komponen terpenting dalam pembuatan sistem turbin angin. Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan menggunakan teori medan elektromagnetik. Singkatnya, (mengacu pada salah satu cara kerja generator) poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen.
4.
Penyimpan energi
Maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat penyimpan energi Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan selalu yang berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi.
Maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat penyimpan energi Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan selalu yang berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi.
5.
Rectifier-inverter
Rectifier berarti penyearah. Rectifier dapat menyearahkan gelombang sinusodal(AC) yang dihasilkan oleh generator menjadi gelombang DC. Inverter berarti pembalik. Ketika dibutuhkan daya dari penyimpan energi(aki/lainnya) maka catu yang dihasilkan oleh aki akan berbentuk gelombang DC. Karena kebanyakan kebutuhan rumah tangga menggunakan catu daya AC , maka diperlukan inverter untuk mengubah gelombang DC yang dikeluarkan oleh aki menjadi gelombang AC, agar dapat digunakan oleh rumah tangga.
Rectifier berarti penyearah. Rectifier dapat menyearahkan gelombang sinusodal(AC) yang dihasilkan oleh generator menjadi gelombang DC. Inverter berarti pembalik. Ketika dibutuhkan daya dari penyimpan energi(aki/lainnya) maka catu yang dihasilkan oleh aki akan berbentuk gelombang DC. Karena kebanyakan kebutuhan rumah tangga menggunakan catu daya AC , maka diperlukan inverter untuk mengubah gelombang DC yang dikeluarkan oleh aki menjadi gelombang AC, agar dapat digunakan oleh rumah tangga.
Jenis turbin angin
Jenis
turbin angin ada 2, yaitu :
1.
Turbin angin sumbu
horizontal
Turbin angin sumbu
horizontal
Turbin angin sumbu horizontal (TASH)
memiliki poros rotor utama dan generator
listrik di puncak menara.
Turbin berukuran kecil diarahkan oleh sebuah baling-baling angin (baling-baling cuaca) yang sederhana,
sedangkan turbin berukuran besar pada umumnya menggunakan sebuah sensor angin
yang digandengkan ke sebuah servomotor. Sebagian besar memiliki sebuah gearbox yang mengubah perputaran kincir yang pelan
menjadi lebih cepat berputar.
Kelebihan TASH
§ Dasar
menara yang tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih kuat di tempat-tempat
yang memiliki geseran angin (perbedaan antara laju dan arah angin
antara dua titik yang jaraknya relatif dekat di dalam atmosfer bumi. Di
sejumlah lokasi geseran angin, setiap sepuluh meter ke atas, kecepatan angin
meningkat sebesar 20%.
Kelemahan TASH
§ Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya
bisa mencapai 90 meter sulit diangkut. Diperkirakan besar biaya transportasi
bisa mencapai 20% dari seluruh biaya peralatan turbin angin.
§ TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan
derek yang yang sangat tinggi dan mahal serta para operator yang tampil.
§ TASH membutuhkan mekanisme kontrol yaw tambahan
untuk membelokkan kincir ke arah angin.
Turbin Angin Sumbu
Vertikal
Turbin angin
sumbu vertikal/tegak (atau TASV)
memiliki poros/sumbu rotor utama yang disusun tegak lurus. Kelebihan utama
susunan ini adalah turbin tidak harus diarahkan ke angin agar menjadi efektif.
Kelebihan ini sangat berguna di tempat-tempat yang arah anginnya sangat
bervariasi. VAWT mampu mendayagunakan angin dari berbagai arah.
Dengan sumbu yang vertikal, generator serta
gearbox bisa ditempatkan di dekat tanah, jadi menara tidak perlu menyokongnya
dan lebih mudah diakses untuk keperluan perawatan. Tapi ini menyebabkan
sejumlah desain menghasilkan tenaga putaran yang berdenyut. Drag (gaya yang menahan pergerakan sebuah benda
padat melalui fluida (zat cair atau gas) bisa saja tercipta saat kincir
berputar.
Kelebihan TASV
§ Tidak membutuhkan struktur menara yang besar.
§ Karena bilah-bilah rotornya vertikal, tidak
dibutuhkan mekanisme yaw.
§ Sebuah TASV bisa diletakkan lebih dekat ke
tanah, membuat pemeliharaan bagian-bagiannya yang bergerak jadi lebih mudah.
§ TASV memiliki sudut airfoil (bentuk bilah sebuah
baling-baling yang terlihat secara melintang) yang lebih tinggi, memberikan
keaerodinamisan yang tinggi sembari mengurangi drag pada
tekanan yang rendah dan tinggi.
§ Desain TASV berbilah lurus dengan potongan
melintang berbentuk kotak atau empat persegi panjang memiliki wilayah tiupan
yang lebih besar untuk diameter tertentu daripada wilayah tiupan berbentuk lingkarannya
TASH.
§ TASV memiliki kecepatan awal angin yang lebih
rendah daripada TASH. Biasanya TASV mulai menghasilkan listrik pada 10km/jam (6
m.p.h.)
§ TASV biasanya memiliki tip speed ratio (perbandingan
antara kecepatan putaran dari ujung sebuah bilah dengan laju sebenarnya angin)
yang lebih rendah sehingga lebih kecil kemungkinannya rusak di saat angin
berhembus sangat kencang.
§ TASV bisa didirikan pada lokasi-lokasi dimana
struktur yang lebih tinggi dilarang dibangun.
§ TASV yang ditempatkan di dekat tanah bisa
mengambil keuntungan dari berbagai lokasi yang menyalurkan angin serta
meningkatkan laju angin (seperti gunung atau bukit yang puncaknya datar dan
puncak bukit),
§ TASV tidak harus diubah posisinya jika arah
angin berubah.
§ Kincir pada TASV mudah dilihat dan dihindari
burung.
No comments:
Post a Comment