A. Pengertian
Buah adalah organ pada tumbuhan
berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah
biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak
terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji
tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup
pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah
di atas. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal
buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena
itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa
disebut buah sejati.
Buah
seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku
industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme
tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid,
hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah
dinamakan pomologi.
Pada banyak spesies tumbuhan, yang
disebut buah mencakup bakal buah yang telah berkembang lanjut beserta dengan
jaringan yang mengelilinginya. Bagi tumbuhan berbunga, buah adalah alat untuk
menyebar luaskan biji-bijinya; adanya biji di dalam dapat mengindikasikan bahwa
organ tersebut adalah buah, meski ada pula biji yang tidak berasal dari buah.
Dalam batasan tersebut, variasi buah
bisa sangat besar, mencakup buah mangga, buah apel, buah tomat, cabai, dan
lain-lain. Namun juga bulir (kariopsis) padi, ‘biji’ (juga merupakan bulir!) jagung,
‘biji’ bunga-matahari, ‘biji’ lada, atau polong kacang tanah. Sementara, dengan
batasan ini, buah jambu monyet atau buah nangka tidak termasuk buah sejati.
Arti hortikultura atau
pangan
Buah
dalam pengertian hortikultura atau pangan merupakan pengertian yang dipakai
oleh masyarakat luas. Dalam pengertian ini, batasan buah menjadi longgar.
Setiap bagian tumbuhan di permukaan tanah yang tumbuh membesar dan (biasanya)
berdaging atau banyak mengandung air dapat disebut buah.
Dapat dijumpai, buah sejati (dalam
pengertian botani) yang digolongkan sebagai sayur-sayuran, seperti buah tomat,
buah cabai, polong kacang panjang, dan buah ketimun. Namun demikian, dapat
dijumpai pula, buah tidak sejati (buah semu) yang digolongkan sebagai
buah-buahan, seperti ‘buah’ jambu monyet (yang sebetulnya merupakan pembesaran
dasar bunga; buah yang sejati adalah bagian ujung yang berbentuk seperti monyet
membungkuk), ‘buah’ nangka (yakni pembesaran tongkol bunga; buah yang sejati
adalah isi buah nangka yang berwarna putih
(Jw. beton), bergetah, sedangkan bagian ‘daging buah’ yang dimakan orang adalah
tenda bunga), atau ‘buah’ nanas.
B. Pembentukan
buah
Buah adalah pertumbuhan sempurna
dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji
(ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi
melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni
berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari
melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi
buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai
putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal
dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk
zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan
baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan
kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk
mulai tumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan
dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah
batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada
buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal),
benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan
sebagian hingga buah menjadi besar. Pembentukan buah ini terus berlangsung
hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging
buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.
Dinding buah, yang berasal dari
perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai perikarp
(pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat
dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding
luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang di dalam disebut
dinding dalam atau endokarp (endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa
lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium).
Pada sebagian buah, khususnya buah
tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, terkadang bagian-bagian bunga
yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari)
bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika
bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut
buah semu. Itulah sebabnya menjadi penting untuk mempelajari struktur bunga,
dalam kaitannya untuk memahami bagaimana suatu macam buah terbentuk.
C. Tipe-tipe
buah
Buah-buah itu sedemikian beragam,
sehingga sukarlah rasanya untuk menyusun suatu skema pengelompokan yang dapat
mencakup semua macam buah yang telah dikenal orang. Belum lagi adanya
kekeliruan-kekeliruan yang mempertukarkan pengertian biji dan buah (misal:
‘biji’ jagung, yang sesungguhnya adalah buah secara botani).
Baik buah sejati (yang merupakan
perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe
dasar buah, yakni:
1. Buah
tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang
berisi satu biji atau lebih.
2. Buah
ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal
buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas,
namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya
adalah sirsak (Annona).
Buah
sirsak
3. Buah
majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini
berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya
seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga
matahari (Helianthus).
Buah
Nanas Buah
bunga matahari
1.
Buah
Tunggal
Buah tunggal, atau tepatnya buah
sejati tunggal, lebih dapat dibedakan :
a.
bentuk-bentuk buah kering
(siccus), yakni yang bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit yang
kering.
b.
buah berdaging (carnosus),
yang dinding buahnya tebal berdaging.
Buah kering
selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak memecah (indehiscens) dan yang
memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu biji, sehingga untuk
memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang termasuk ke dalam
kelompok ini adalah buah tipe padi, tipe kurung, dan tipe keras.
Buah padi (caryopsis)
Bulir
atau buah padi adalah buah sekaligus biji. Bagian buah terletak di sebelah
luar, terdiri dari lemma, palea, dan skutelum (scutellum). Bagian biji terdiri
dari lapisan aleuron (hanya setebal satu lapis sel), endospermia (tempat
penyimpanan cadangan makanan), dan embrio.
Buah
kurung (achenium)
Buah
kurung (achenium) memiliki dinding buah yang tipis, berdempetan namun tidak
berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah (‘biji’) bunga pukul empat (Mirabilis)
(Mirabilis).
Buah
kurung majemuk contohnya adalah (buah) bunga matahari.
Buah
bunga matahari
Buah keras (nux)
Buah
keras atau geluk (nux) terbentuk dari dua helai daun buah (carpel) atau lebih;
bakal biji lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjadi biji
sempurna. Dinding buah keras, kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit
biji. Contohnya adalah buah sarangan (Castanopsis).
Beberapa
jenis buah keras, kulitnya mengalami pelebaran sehingga membentuk semacam sayap
yang berguna untuk menerbangkan buah ini jika masak menjauh dari pohon
induknya. Buah bersayap (samara) semacam ini contohnya adalah buah meranti
(Shorea) dan kerabatnya dari suku Dipterocarpaceae.
Buah
kering yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga
memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan biji, agar
tidak terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah: Buah berbelah (schizocarpium)
Buah
berbelah (schizocarpium) memiliki dua ruang atau lebih, masing-masing dengan
sebutir biji di dalamnya. Jika memecah, ruang-ruang itu terpisah namun bijinya
masih terbawa di dalam ruang. Sehingga masing-masing ruang seolah buah kurung
yang tersendiri. Contohnya adalah kemangi (Ocimum), beberapa jenis anggota
Malvaceae,
Buah
kemangi
Buah kendaga
Buah
kendaga (rhegma) seperti buah belah, namun ruang-ruang itu masing-masing
memecah, sehingga bijinya terlempar keluar. Masing-masing ruang terbentuk dari
satu daun buah. Contoh: para (Hevea), jarak (Ricinus).
Buah
Karet (Hevea) Buah
Jarak
Buah
kotak
Terdiri
atas satu atau beberapa daun buah, berbiji banyak. Buah ini memecah jika masak,
namun kulit buah yang pecah sampai lama tidak terlepas dari tangkai buah. Ada
banyak macam buah kotak. Buah kotak sejati (capsula) terdiri atas dua daun buah
atau lebih; jumlah ruangannya sesuai dengan jumlah daun buah asalnya. Buah ini
membuka dengan bermacam-macam cara. Contohnya adalah durian (Durio),
anggrek
(Orchidaceae). ‘Daging buah’ durian yang dimakan sebetulnya adalah arilus
(salut biji), perbesaran dari selaput penutup biji.
Buah
Durian Buah
Anggrek
Selain
itu, masih ada lagi beberapa jenis buah kotak seperti berikut ini:
Buah bumbung
Buah
bumbung (folliculus) berasal dari bakal buah yang terdiri atas satu daun buah
dengan banyak biji. Jika masak, kotak terbelah menurut salah satu kampuhnya,
biasanya kampuh perut. Contohnya adalah widuri (Calotropis), kepuh (Sterculia).
Buah Widuri Buah Kepuh
Buah polong
Buah
polong (legumen) terdiri atas satu daun buah dengan satu ruangan dan banyak
biji; sering pula ruangan ini terpisah-pisah oleh sekat semu. Jika masak,
ruangan akan terbuka menurut kedua kampuhnya yang memanjang. Contohnya adalah
aneka jenis polong-polongan (Fabaceae, atau dulu disebut Leguminosae).
Buah
lobak (siliqua) tersusun dari dua daun buah dengan satu ruangan yang tersekat
oleh sekat semu. Buah terpecah menurut kedua kampuhnya ketika masak, namun
ujungnya masih berlekatan. Biji sebentar masih melekat pada sekat semu, yang
sebetulnya adalah tembuni, sebelum pada akhirnya terlepas. Contohnya adalah
jenis-jenis Cruciferae.
Buah
berdaging
Buah-buah
tunggal berdaging pada umumnya tidak memecah (membuka) ketika masak. Salah satu
perkecualiannya adalah pala (Myristica). Beberapa bentuk buah berdaging, di
antaranya:
Buah buni
Buah
buni (bacca) mempunyai dinding buah terdiri dari dua lapisan, yakni lapisan
luar (eksokarp atau epikarp) yang tipis dan lapisan dalam (endokarp) yang
tebal, lunak dan berair. Biji-biji lepas dalam lapisan dalam tersebut.
Contohnya adalah buni (Antidesma), belimbing (Averrhoa), jambu biji (Psidium),
tomat (Lycopersicum) .
Buah mentimun
Buah
mentimun (pepo) serupa dengan buah buni, namun dengan dinding luar yang lebih
tebal dan kuat. Pada buah yang masak, di tengahnya sering terdapat ruangan dan
daging buahnya bersatu dengan banyak biji di dalam ruangan tersebut. Contohnya
adalah mentimun (Cucurbita) dan kerabatnya.
Buah
jeruk (hesperidium) adalah variasi dari buah buni dengan tiga lapisan dinding
buah. Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minyak; lapisan tengah yang
serupa jaringan bunga karang dan umumnya keputih-putihan; serta lapisan dalam
yang bersekat-sekat, dengan gelembung-gelembung berisi cairan di dalamnya.
Biji-biji tersebar di antara gelembung-gelembung itu. Contoh: buah jeruk
(Citrus).
Buah batu
Buah
batu (drupa) memiliki tiga lapisan dinding buah. Eksokarp umumnya tipis
menjangat (seperti kulit); mesokarp yang berdaging atau berserabut; dan
endokarp yang liat, tebal dan keras, bahkan dapat amat keras seperti batu.
Contohnya adalah mangga (Mangifera), dengan mesokarp berdaging; atau kelapa
(Cocos), yang mesokarpnya berserabut.
Buah delima
Dinding
luarnya liat, keras atau kaku, hampir seperti kayu; dinding dalam tipis, liat,
bersekat-sekat. Masing-masing ruang dengan banyak biji. Selaput biji tebal
berair dan dapat dimakan. Contohnya adalah delima (Punica).
2. Buah ganda
Buah
ganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki banyak
bakal buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri,
lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu
buah. Sesuai dengan bentuk-bentuk buah penyusunnya, maka dikenal beberapa macam
buah berganda. Misalnya:
a. buah
kurung berganda, misalnya pada buah mawar (Rosa).
b. buah
bumbung berganda, misalnya pada cempaka (Michelia).
c. buah
buni berganda, misalnya pada sirsak (Annona).
d. buah
batu berganda, misalnya pada murbei (Morus).
3. Buah majemuk
Buah
majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini
berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian
sehingga pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Dikenal pula
beberapa macam buah majemuk, di antaranya:
a. buah
padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebetulnya berisi deretan
buah-buah jagung, bukan biji jagung.
c. buah
buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).
d. buah
batu majemuk, misalnya buah pandan (Pandanus), pace (Morinda) Buah
pace
Tahap-tahap perkembangan buah
majemuk pada pace
Bunga-bunga
pace berkumpul dalam satu perbungaan (bunga majemuk) yang disebut bongkol.
Setelah diserbuki dan dibuahi, setiap kuntum bunga mulai tumbuh menjadi buah
batu (drupa). Dalam perkembangannya, buah-buah batu ini pada akhirnya saling
luluh menjadi sebutir buah batu majemuk.
Sesuai
dengan definisi, buah ganda dan buah majemuk sukar disebut buah sejati. Karena
pada buah-buah tersebut terdapat bagian-bagian lain dari bunga –selain bakal
buah– yang turut bertumbuh dan berkembang menjadi buah, baik bagian-bagian itu
menjadi bagian utama buah ataupun bukan.
Buah
tak berbiji
Keadaan
tak berbiji merupakan salah satu ciri penting buah-buahan komersial.
Kultivar-kultivar pisang dan nanas adalah contohnya. Demikian pula, buah-buah
jeruk, anggur, dan semangka dari kultivar tak berbiji umumnya dihargai lebih
mahal. Keadaan tak berbiji demikian biasa pula disebut sukun.
Pada
sejumlah spesies, keadaan tak berbiji merupakan hasil dari partenokarpi, yakni
proses pembentukan buah tanpa terjadinya pembuahan sebelumnya. Buah
partenokarpi bisa terbentuk dengan atau tanpa peristiwa penyerbukan. Kebanyakan
kultivar jeruk sukun memerlukan penyerbukan untuk proses pembentukannya; namun
pisang dan nanas tidak memerlukannya. Sementara itu, keadaan tak berbiji pada
anggur sebetulnya terjadi karena matinya atau tidak tumbuhnya embrio (dan biji)
yang dihasilkan oleh pembuahan, keadaan yang dikenal sebagai stenospermokarpi,
yang memerlukan proses penyerbukan dan pembuahan secara normal
D.
Bagian-bagian buah
BIJI (SEMEN)
Biji
(bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang
telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae
atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,
biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat
bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Struktur biji itu terdiri atas endosprem yang berfungsi untuk cadangan makanan
selama proses perkecambahan dan lembaga yang terdiri atas radikula dan plumula.Tebentuk
dari bakal biji, hasil dari fertilisasi.Terletak dalam bakal buah. Merupakan
alat reproduksi generatif. Bagian dalam terdapat embrio atau calon individu
baru.
Ada beberapa macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous bila mikropil terletak
di bagian atas, sedangkan hilumnya di bagian bawah; amphitropous, yaitu bakal
biji yang tangkai bijinya membengkok sehingga ujung bakal biji dan tangkai
dasarnya berdekatan satu sama lain. Anatropous, yaitu bakal biji yang mempunyai
mikropil membengkok sekitar 180o, dan campylotropous, yaitu bakal biji yang
membengkok 90o sehingga tali pusar tampak melekat pada bagian samping bakal
biji.
Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat,
memanjang, bulat telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik dijumpai pada
genjer yang mempunyai biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk
biji, seperti rumah siput.
Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil,
berduri dan sebagainya. Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong
gulma.
Bagian-bagian biji :
1. Testa (kulit biji)
berfungsi sebgai pelindung
2. Kotiledon/daun lembaga :
menyimpan makanan dalam bentuk pati/amilum
4. Plumula (daun pertama).
Fungsi biji :
Menyimpan cadangan makanan.
Alat pemencaran tumbuhan.
Spermodermis, merupakan kulit pelindung yang terluar. Pada Gymnospremae terdiri dari 3 lapisan yaitu luar (lapisanyang tebal), tengah (lapisan yang keras) dan dalam (lapisanyang tipis). Ex : Gnetum gnemon, Cycas rumphii. Pada Angiospermae terdiri dari 2 lapisan yaitu testa (lapisan yang tipis dan keras) dan tegmen (lapisan yang tipis seperti selaput). Ex : Manggifera indica, Arachis hypogea.
Pada kulit biji dapat dijumpai bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji,
pusar biji, liang biji, berkas pembuluh pengangkut, tulang biji, carunle, dan
strophiole.
Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji. Bagian ini
terdapat di dalam kulit biji. Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga
(radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga. Putih lembaga terdiri
atas putih lembaga dalam (endosperma) dan putih lembaga luar (perisperma).
Bagian embrio, seperti radikula akan berkembang menjadi akar. Pada tumbuhan
Dicotyledoneae, radikula akan berkembang menjadi akar tunggang. Pada
Monocotyledoneae, akar tersebut akan berkembang menjadi akar primer, namun masa
hidupnya tidak lama karena segera diganti oleh sistem akar sekunder. Kotiledon
pada biji dapat berfungsi sebagai tempat penimbunan makanan, alat untuk
berfotosintesis sementara, dan sebagai alat untuk menghisap makanan dari putih
lembaga. Batang lembaga terdiri atas epikotil dan hipokotil. Epikotil adalah
pemanjangan ruas batang di atas kotiledon, sedangkan hipokotil adalah
pemanjangan ruas batang di bawah kotiledon. Batang lembaga dan calon-calon daun
merupakan bagian lembaga yang disebut plumula.
Bagian putih lembaga, seperti endosperma merupakan cadangan makanan pada biji.
Berdasarkan pembentukannya, endosperma berasal dari sel induk endosperma yang
telah dibuahi oleh sel sperma. Perisperma merupakan putih lembaga luar. Bagian
ini berasal dari nuselus atau selaput bakal biji.
No comments:
Post a Comment