Friday 11 October 2013

Makalah Tanah Bersanilitas Tinggi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kepulauan Indonesia yang terletak di Asia dan Australia, merupakan kawasan kepulauan (insular regions) yang paling besar di dunia, memiliki luas sekitar enam juta mil persegi, 2/3 diantaranya berupa laut. Wilayah perairan Indonesia merupakan sumberdaya yang banyak menghidupi masyarakat yang bermukim disekitarnya. anaktptph-agriculture.blogspot.com
 Fakta fisik Indonesia  merupakan Negara kepulauan terbesar didunia yang terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan luas laut sekitar 3,1 juta km2 (0,3 juta perairan teritorial, dan 2,8 juta km2 perairan nusantara) atau 62% dari luas teritorialnya. Selain hal tersebut, Indonesia merupakan Negara satu-satunya di dunia yang terletak pada garis khatulistiwa, yang menjadikan Negara Indonesia beriklim tropis. Kebanyakan di beberapa daerah Negara Indonesia memiliki tanah yang subur hal tersebut terjadi karena tercukupinya pencahayaan sinar matahari dan terdapatnya air bersih. Sehingga memungkinkan tumbuh-tumbuhan dapat berkembang dan tumbuh dengan baik, sehingga Indonesia dapat memiliki potensi alam yang luar biasa.
Berdasarkan tingkat perkembangan kehidupan masyarakat dari yang sederhana menjadi modern, potensi perikanan, yang meliputi budidaya tambak yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Budidaya tambak merupakan suatu kegiatan menanam, mengolah, membesarkan, memelihara budidaya perikanan khususnya pada ikan/udang dalam suatu kolam, agar diperoleh hasil yang optimal maka perlu disiapkan suatu kondisi lingkungan tertentu yang sesuai bagi udang/ ikan yang dipelihara.
Di Indonesia pengelolahan tambak memberikan keuntungan yang sangat besar, akan tetapi pembukaan budidaya tambaknya banyak menimbulkan masalah ataupun kerusakan .Sedangkan di Indonesia juga ada dukungan faktor produksi seperti benih alami yang masih berlimpah dan sumber pakan alami yang masih cukup tersedia, berangsur-angsur makin berkurang. Oleh sebab itu, dalam pengolahan tanah tambak darat diperlukan teknik-teknik perlakuan dan wawasan ilmu pengerahuan yang dapat membantu untuk mengelola tambak darat dengan baik secara efektif dan efisien. Salah satu kegiatan pengolahan tanah tambak darat adalah pada pembudidayaan udang.

1.2 Tujuan dan Pembahasan
Adapun tujuan dan pembahasan yang akan di ulas dalam materi diskusi kesuburan tanah yaitu :
1.      Pengertian Pengolahan tanah
2.      Pengertian tambak
3.      Pengertian tanah tambak darat
4.      Pengolongan tambak
5.      Pengolahan tambak darat pada udang
6.      Permasalahan dan upaya permasalahan





BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah adalah proses di mana tanah digemburkan dan dilembekkan, sehingga dapat menciptakan kondisi tanah yang paling sesuai untuk pertumbuhan tanaman atau suatu organisme. Hal ini bertujuan untuk menciptakan struktur tanah yang dibutuhkan untuk persemaian, meningkatkan kecepatan infiltrasi, pertumbuhan organisme, dan untuk mengurangi bahaya erosi.

2.2     Pengertian Tambak
Tambak merupakan usaha perikanan dalam wilayah tertentu yang dikelola secara intensif sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Budidaya tambak merupakan suatu kegiatan membesarkan udang/ ikan dalam suatu kolam, dan agar dapat diperoleh hasil yang optimal maka perlu disiapkan suatu kondisi lingkungan tertentu yang sesuai bagi udang/ ikan yang dipelihara. Faktor utama yang sangat menentukan produktivitas tambak adalah kualitas air dalam petakan tambak, yang merupakan media tumbuh bagi udang/ ikan yang dipelihara.
Faktor lain yang mempengaruhi produktivitas tambak adalah keseluruhan tanah. Dengan kualitas air yang baik dan tanah yang subur. Diharapkan makanan alami dapat tumbuh dengan baik. Disamping kesuburan tanah, kandungan zat-zat beracun merupakan faktor yang berpengaruh pada kualitas produksi. Untuk tambak-tambak tradisional,usaha terpenting untuk menaikan prouktivitas tambak adalah dengan menyediakan air kolam tambak dengan kualitas air yang baik serta dengan perbaikan dengan penataan kembali prasarana irigasi.

2.3     Pengertian Tanah Tambak Darat
Tanah Tambak Darat merupakan tanah yang dijadikan  usaha perikanan dalam wilayah tertentu yang dikelola secara intensif  sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Budidaya tambak merupakan suatu kegiatan membesarkan udang/ ikan dalam sutu kolam,agar diperoleh hasil yang optimal maka perlu disiapkan suatu kondisi lingkungan tertentu yang sesuai bagi udang/ ikan yang dipelihara.
Menurut Hermanto (2007) menyatakan bahwa tambak yang ramah lingkungan  harus:
·         Saluran pengairan
·         Petak tandon saluran air masuk
·         Petak tandon air siap pakai
·         Petak pemeliharaan  dengan sistem pembuangan sedimen limbah
·         Saluran pengendapan limbah
·         Saluran pengurangan nutrien terlarut
·         Petak pengolahan limbah

2.4     Pengolongan Tambak
Ditinjau dari segi letak tambak terhadap laut dan muara sungai, tambak dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu tambak layah, tambak biasa dan tambak darat.
a.      Tambak layah
Tambak layah terletak dekat sekali dengan laut dan muara sungai, di tepi pantai atau muara sungai. Di daerah pantai dengan perbedaan tinggi air pasang surut yang besar, air laut dapat menggenangi daerah tambak ini sampai sejauh 1,5-2 km dari garis pantai kea rah daratan tanpa mengalami perubahan salinitas yang mencolok.
Salinitas pada tambak layah sama dengan air pantai, yaitu sekitar 30 ppt. dibandingkan dengan tambak yang jauh ke daratan, tambak layah mempunyai salinitas air yang cukup tinggi karena pada dasarnya air laut yang masuk ke dalam tambak memang masih mempunyai salinitas tinggi.
b.      Tambak biasa
Tambak biasa terletak dibelakang tambak layah. Tambak ini selalu terisi oleh campuran air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Campuran kdua air tersebut dikenal sebagai air payau dengan salinitas berkisar 15 ppt. Salinitas pada tambak ini akan meningkat selama tambak diisi dengan air laut (sedang pasang) dan akan menurun kembali jika diisi dengan air tawar baik dari air sungai maupun air hujan.
c.       Tambak Darat
Tambak darat terletak jauh sekali dari pantai. Karena letaknya  cukupjauh dari garis pantai, tambak ini biasanya hanya terisi air tawar, sedangkan air laut sering kali tidak mampu mencapaianya tetapi karena perjalanan air laut cukup jauh, salinitasnya menjadi sangat rendah.
Karena suplai airnya hanya diharapkan dari musim hujan, salinitas tambak darat sangat rendah, yaitu sekitar 5-10 ppt. karena itu, tambak ini selain bisa digunakan untuk biota yang euryhaline, seperti bandeng (Chanos chanos), udang windu (Penaeus monodon), nila (Oreochromis nilotica) dan kakap putih (Lates calcalifer).

Menurut Murtdjo (1988:11), berdasarkan salinitasnya tambak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.    Tambak bersalinitas tinggi, adalah tambak yang sangat dekat dengan garis pantai. Tambak semacam ini memiliki kadar keasinan air yang sangat tinggi.
2.    Tambak bersalinitas rendah, adalah tambak yang terletak agak jauh dari garis pantai, tetapi dekat dengan sungai.
3.    Tambak bersalinitas rendah, adalah tambak yang terletak sangat jauh dari garis pantai, tetapi dekat dengan sungai.

 2.5    Pegolahan Tambak Darat pada Udang
Pengolahan tambak darat yakni dengan cara:
1. Pengeringan/ pengolahan tanah dasar
2. Pemberantasan hama
3. Pengapungan dan pemupukan
4. Pengisian air
5. Penebaran pakan
6. Pemeliharaan


2.6     Permasalahan
Berdasarkan permasalahan yang timbul, maka diduga faktor dominan penyebab kegagalan budidaya pada tambak darat adalah :
1. Faktor lingkungan pertambakan khususnya air media hidup yang tidak layak untuk budidaya di tambak, karena sumber air sebagai media hidup dengan kualitas yang rendah banyak dimanfaatkan untuk budidaya.
a.    Pola pikir petambak yang harus mengganti air dalam petakan sebanyak antara 10 –30% setiap hari tanpa mempertimbangkan kualitas air yang dimasukkan.
b.    Petambak memasukkan air sebenarnya merupakan limbah dari tambak di sekitarnya, karena pembuangan/ penggantian air yang tidak sama, sehingga upaya penggantian air tidak memperbaiki kualitas air dalam tambak. Air dengan tingkat kekeruhan yang tinggi sering kali dipaksa untuk mengairi tambak. Partikel yang dibawa oleh air keruh ini mengendap di tambak, tanpa disadari mengakibatkan pencemaran.

2.7    Upaya dari permasalahan
Upaya yang dilakukan dalam Tambak Darat
1.      Memperhatikan faktor-faktor fisik (yaitu; Iklim, morfologi tambak, keadaan tanah dan keadaan air).
2.      Mengatasi permasalahan sosial ekonomi para petani tambak (yaitu; tenaga kerja, pendidikan, mata pencarian, ketersediaan benih, kesehatan, transportasi, dan ketersediaan modal).
3.      Dan harus sangat memperhatikan factor lingkungan yang merupakan hal yang sangat dominan dalam pembudidayaan tambak. (yaitu; elevasi (ketinggian tempat) untuk lokasi tambak, keadaan tanah yang menjadi dasar tambak, dan mutu air untuk mengisi tambak)





BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
  1. Pengolahan tanah adalah proses di mana tanah digemburkan dan dilembekkan, sehingga dapat menciptakan kondisi tanah yang paling sesuai untuk pertumbuhan tanaman atau suatu organisme.
  2. Tanah Tambak Darat merupakan tanah yang dijadikan  usaha perikanan dalam wilayah tertentu yang dikelola secara intensif  sehingga mendapatkan hasil yang optimal.
  3. Segi letak tambak dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu tambak layah, tambak biasa dan tambak darat.
  4. Pengolahan tambak darat yakni dengan cara:
a)      Pengeringan/ pengolahan tanah dasar
b)      Pemberantasan hama
c)      Pengapungan dan pemupukan
d)     Pengisian air
e)      Penebaran pakan
f)       Pemeliharaan
5.      Upaya yang dilakukan dalam tambak darat,yaitu:  memperhatikan faktor-faktor fisik, mengatasi permasalahan sosial ekonomi para petani tambak dan harus  memperhatikan faktor lingkungan. 




DAFTAR PUSTAKA

Hermanto. 2007.Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan Lingkungan.Http://ikan mania.wordpress.com//diakses tanggal 07 Oktober 2013.pukul 12.03 Wib.

 Ine Maula, Asep Agus Handaka, dan Indah Riyantini. 2012. Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjadjaran: Bandung. Diakses tanggal 07 Oktober 2013.pukul 12.15 Wib.


No comments:

Post a Comment