BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga besar serangga (
insecta) dikelompokkan ke dalam 28 ordo yang masing-masing ordo memiliki
ciri-ciri unik yang membedakan antara mereka. Kelas (class) Insecta terbagi
menjadi dua subkelas (subclass) berdasarkan keberadaan organ sayapnya, anaktptph-agriculture.blogspot.com yaitu
subkelas Apterygota bagi serangga-serangga yang tidak memiliki sayap dan
subkelas Pterygota bagi serangga-serangga yang memiliki sayap.
Anggota subkelas Apterygota
tidak melakukan metamorfosis dalam perkembangan tumbuh pada siklus hidupnya,
sedangkan anggota kelompok (subkelas) Pterygota biasanya mengalami
metamorfosis. Serangga atau insecta hidup berdekatan dengan manusia, mamalia,
burung dan Iingkungan sekitar. Dalarn menjalankan peranannya sebagai anggota komponen
rantai dan hidup organisme di alam serangga ada yang merugikan manusia dan ada
pula yang menguntungkan manusia.
Di dalam subkelas
Apterygota terdapat lima ordo dengan ordo yang memiliki jumlah spesies
terbanyak yaitu Collembota. Sedangkan anggota subkelas Pterygota mencakup dua
puluh tiga ordo. Ordo terbanyak dengan jumlah jenis yang diketahui adalah
Coleoptera.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari outsorhing
ini dapat di uraikan sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat menambah
wasan dalam pengetahuan dalam bidang mata kuliah entomologi pertanian.
2. Salah satu pengetahuan yang
dapat menambah kompetensi mahasiswa.
3. Mahasiswa dapat mengetahui
secar langsung yang telah di pelajari di kelas dan melihat langsung bagain dan
jenis hewan tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Perkembangan Bidang
Zoologi
Berawal
dari Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) yang didirikan di Bogor pada tahun
1894, merupakan bagian dari 's Lands Plantentuin. Pada awal didirikannya MZB
berfungsi sebagai laboratorium zoologi yang memberi wadah penelitian yang
berkaitan dengan pertanian dan zoologi, meliputi kegiatan inventarisasi fauna
Indonesia. Dalam perkembangannya sebagai bidang zoologi aktivitasnya diperluas.
kepala-zoologi
Museum zoologi Bogor didirikan oleh Dr. J.C. Koningsberger
pada bulan Agustus 1894. Museum ini merupakan pameran ilmiah dari berbagai
jenis fauna Indonesia yang memiliki ruang seluas 1.500 m2. Koleksi yang ada
dalam museum ini hanyalah sebagian kecil dari koleksi ilmiah spesimen binatang
yang disimpan di bidang zoologi yang terletak di cibinong Science Centre.
·
Susunan Organisasi
Bidang
Zoologi adalah salah satu dari tiga bidang penelitian yang bernaung di bawah
Pusat Penelitian Biologi, LIPI, di Bogor. Dua bidang lainnya adalah bidang
botani dan bidang makrobiologi.
·
Ruang Lingkup Tugas
Bidang Zoologi
Bidang Zoologi mengemban sebagian tugas Puslit
Biologi. Berdasarkan SK Ketua LIPI No.23/Kep/D.5/87, Ps.59, maka tugas Bidang
Zoologi meliputi:
1.
Eksplorasi dan
inventarisasi fauna indonesia
2.
Melakukan evaluasi
potensi ekonomi jenis-jenis fauna indonesia
3.
Pengembangan
jenis-jenis fauna indonesia
4.
Pelestarian fauna
indonesia
5.
Pelayanan kepada
masyarakat umum, peneliti, dan pendidik untuk jasa ilmu pengetahuan zoologi.
2.2 Koleksi Fauna Indonesia
Bidang
Zoologi telah mengembangkan koleksi binatang awetan dan binatang hidup untuk
penelitian ilmiah. Koleksi ilmiah untuk kepentingan penelitian meliputi
beberapa kelompok sebagai berikut:
1.
Mamalia
Terdiri
dari berbagai jenis binatang menyusui yang dikumpulkan dari berbagai kepulauan
di Indonesia. Jumlah koleksi 650 jenis, terdiri dari 30.000 contoh binatang
(spesimen).
2.
Ikan
Berbagai
jenis ikan yang menjadi kekayaan koleksi terdiri dari 12.000 jenis yang
diwakili oleh 140.000 contoh binatang.
3.
Burung
Dikumpulkan
dari wilayah Indonesia Timur dan Barat. Jumlah seluruhnya 1000 jenis, meliputi
30.762 contoh binatang.
4.
Reptil dan Amfibi
Di
daerah tropis, terutama di Indonesia jumlahnya tidak banyak. Koleksi yang
tersimpan tercatat 763 jenis, diwakili oleh 19.937 contoh.
5.
Moluska
Kekayaan
koleksi moluska di Indonesia tercatat 959 jenis yang diwakili oleh 13.146
contoh.
6.
Serangga
Adalah
kelompok binatang yang paling banyak jumlahnya. Koleksi serangga tercatat
12.000 jenis, diwakili 2.580.000 contoh spesimen.
7.
Invertebrata lain
Terdiri
dari jenis-jenis invertebrata bukan moluska dan serangga. Koleksi yang
terkumpul ada 700 jenis diwakili oleh 1.5558 contoh.
2.3 Pameran Museum Zoologi Bogor
Merupakan
unit dari Bidang Zoologi, Puslit Biologi, LIPI yang merupakan penjabaran dari
tugas pelayanan masyarakat umum untuk jasa ilmu pengetahuan zoologi. Unit ini
mempunyai tugas memperkenalkan keanekaragaman fauna nusantara dalam bentuk
awetan binatang dan replika, dengan harapan pengunjung dapat lebih mengenal
kekayaan fauna nusantara, dan untuk meningkatkan kepedulian dan kecintaan
generasi muda akan fauna nusantara, serta menunjang usaha pelestariannya.
·
Visi
Menjadi pusat informasi fauna nusantara yang terkini dan terpercaya.
Menjadi pusat informasi fauna nusantara yang terkini dan terpercaya.
·
Misi
1.
Mengungkapkan
kekayaan dan manfaat fauna nusantara
2.
Meningkatkan
kepeduliaan dan kecintaan generasi muda akan fauna nusantara
3.
Mencerdaskan bangsa
melalui pengetahuan zoologi
·
Tujuan
1. Mengembangkan sarana pameran yang ideal sesuai
kemajuan ilmu dan teknologi
2. Menjadikan pameran museum sebagai sarana pendidikan
yang praktis untuk mempelajari keanekaragaman, perilaku, ekosistem, dan daya
guna fauna nusantara
3. Menjadikan pameran museum sebagai wahana wisata
bertaraf internasional
4. Menjalin kerjasama secara nasional dan internasional
dalam bidang penyelenggaraan pameran ilmiah terkini
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu
dan Tempat
Waktu :
16 0ktober 2013sampai selesai
Pelaksanaan :
di kebun raya bogor yang bertepatan di Museum Zologi Bogor.
3.2 Pelaksanaan
Kegiatan
ini di lakukan sebagai salah satu persayaratan mata kuliah entomologi pertanian
yang di lakukan dalam rangka untuk menambah wawasan pengetahuan mahasiswa
PPPPTK Pertanian Cianjur joint program dengan Politeknik Negeri jember. Susunan
pelaksanaan nya adalah sebagai berikut:
1. Keberangkat menuju bogor pukul 06.24 Wib dari
kampus PPPPTK / Pertanian Cianjur.
2. Jam 8.45 sampai di bogor dan menuju kebun
raya bogor.
3. Jam 9.30 menuju museum Zologi kebun raya
bogor.
4. Jam 9.30 sampai selesai melihat penjalasan
tentang koleksi museum zologi kebun raya bogor.
5. Selesai dari museum langsung melaksanakan
makan siang dan menju pulang.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dalam pelaksaan outsocrhing di museum zologi kebun raya Bogor yang di
laksanakan pada tanggal 16 oktober 2013 ini saya sebagai mahasiswa mendapatkan
sebah hasil penemuan yang dapat menambah wawasan pengetahuan khususnya di
bidang mata kuliah entomologi pertanian.
Di atas adalah
hasil dari kegiatan outsocrhing yang telah kami laksanakan pada tanggal 16
oktober 2013 di Museum kebun Raya Bogor gambar macam-macam jenis serangga yang
telah kami diskuskan menajadi bahan laporan pribadi.
4.2 Pembahasan
Di dalam museum
zologi bandung kita membahasi tentang macam jenis serangga yang di dalamnya
terdapat berbagai jenis serangga yaitu sebagai berikut.
serangga (disebut pula Insecta, dibaca
"insekta") adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut
pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti "berkaki enam")
Kajian mengenai peri kehidupan
serangga disebut entomologi Serangga
termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat).
Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena semua serangga dewasanya tidak
memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota karena
memiliki sayap .
Insecta sering disebut seranga atau heksapoda, heksapoda berasal dari
kata heksa berarti 6 (enam). Keluarga besar serangga (Insecta) dikelompokan
kedalam 28 ordo yang masing-masing ordo memiliki cirri-ciri unik yang
membedakan antar mereka, kelas (class) inseta terbagi menjadi dua subkelas
(subclass) berdasarkan keberadaan organ sayap punya, yaitu subkelas Apterygota
bagi serangga yang tidak memiliki sayap dan subkelas Apterygota bagi serangga
–serangga yang memiliki sayap. Anggota subkelas Apterygota tidak melakukan
metamorfosis dalam perkembang tumbuh pada siklus hidupnya, sedangkan anggota
kelompok (subkelas) Apterygota biasanya mengalami metamorfosis.
·
Ciri-ciri Insecta
Tubuh serangga terdiri dari tiga bagian utama yaitu
kepala, thoraks dan abdomen. Kutikula dibangun oleh lapisan epikutikula,
eksokutila dan endokutikula. Kepala dibangun oleh cranium di mana terletak
mulut; antena, dan mata. Thoraks terdiri dari tiga segmen prothoraks;
mesothoraks, dan metathoraks. Pasangan struktur organ reproduksi terdapat pada
bagian abdomen.
Kepala secara umum tersusun oleh 6 segmen yang
telah menyatu, berbentuk bulat telur atau seperti kapsul yang tersusun oleh
banyak lempeng (“plate” atau “sklerites”). Pada kepala ditemukan :
1. Sepasang Mata (jika ada)
terletak lateral (samping) diatas pipi, terdiri dari sepasang mata majemuk,
kalau jaraknya sempit dikenal “holoptic” (umumnya ditemukan pada insekta
jantan) dan jika jaraknya lebar dikenal “dichoptic” (umumnya ditemukan pada
insekta betina). Selain itu juga akan ditemukan mata tunggal (“ocelli”) yang
berbentuk segitiga pada dorsum atau vertex
2. Sepasang Antena yang
bersegmen dan sangat penting untuk patokan identifikasi, terletak diantara atau
didepan mata majemuk, bentuknya sangat bervariasi, beberapa ada memanjang dan
tersusun oleh banyak segmen (nyamuk), pendek dan gemuk (lalat), antenanya
seringkali memiliki rambut : plumose (berambut banyak) ditemukan pada yang
jantan dan pilose (berambut sedikit) ditemukan pada yang betina, dan beberapa
diantaranya memiliki arista (rambut seperti bulu)
3. Alat-alat mulut juga
penting untuk identifikasi, bentuknya sangat beragam, secara umum yang
terpenting : Mandibula dan Palpus maksilaris. Tergantung kegunaannya, alat
mulut dipergunakan untuk merobek, menghisap cairan (lalat rumah) dan ada yang
memiliki pisau (nyamuk).
4. Bagian mulut ini terdiri
atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas
(labrum) serta bibir bawah (labium). Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas
yaitu prothorax (Pronotum) di sebelah anterior ,mesothorax (Mesonotum) bagian
tengah dan metathorax (metanotum) di posterior. Pada setiap mesotoraks
(mesothorax) dan metatoraks (metathorax) terdapat dua pasang sayap, tetapi ada
pula yang tidak memiliki sayap. Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau
beberapa ruas saja. Pada belalang betina, bagian belakang perut terdapat
ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama
terdapat alat pendengaran atau membran tympanum. Setiap segmen dari thorax,
memiliki tanda menciri (karakteristik) yaitu ditemukannya sepasang kaki yang
beruas-ruas (bersegmen). Selain ditemukan kaki, pada Mesotorak dan Metatorak
ditemukan sepasang sayap (sesuai dengan namanya : Diptera, di = 2 dan ptera =
sayap), tetapi ada juga yang tidak memiliki sayap. Sayap, normalnya ada 2
pasang (Diptera) yang terletak pada Mesotorak dan Metatorak, tetapi pada Lalat
dan Nyamuk pasangan sayap yang terletak pada metatorak mereduksi dan berubah
bentuk menjadi halter yang berfungsi keseimbangan pada saat terbang. Sayap
ditopang oleh rangka disebut vena yang merupakan tuba premitif atau trakea.
Vena menyokong secara memanjang dan menyilang, daerah diantara vena disebut
sel. Susunan vena dan bentuk sel sangat penting untuk identifikasi
Kaki tersusun oleh beberapa segmen antara lain :
Kaki tersusun oleh beberapa segmen antara lain :
(1) Koksa,
(2) Trohanter,
(3) Femur,
(4) Tibia dan
(5) Tarsus.
Tarsus tersusun oleh
beberapa ruas (biasanya lima) dan ujungnya seringkali dilengkapi dengan
cakar. Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
a. kaki untuk menggali (anjing tanah)
a. kaki untuk menggali (anjing tanah)
b. kaki untuk meloncat
(belalang)
c. kaki untuk berenang
(kumbang air)
d. kaki untuk pengumpul
serbuk sari
e. kaki untuk berjalan
(kumbang tanah)
f. kaki untuk memegang
(belalang sembah)
Pada setiap mesotoraks
(mesothorax) dan metatoraks (metathorax) terdapat dua pasang sayap, tetapi ada
pula yang tidak memiliki sayap. Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau
beberapa ruas saja. Pada belalang betina, bagian belakang perut terdapat
ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama
terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
Anggota beberapa ordo dari
klas Insekta dikenal sebagai penyebab hama tanaman, namun ada beberapa yang
bertindak sebagai musuh alami hama (parasitoid dan predator) serta sebagai
serangga penyerbuk. Secara umum morfologi anggota klas Insekta ini adalah:
·
Tubuh terdiri atas ruas-ruas (segmen) dan terbagi dalam tiga daerah,
yaitu caput, thorax dan abdomen.
·
Kaki tiga pasang, pada thorax.
·
Antene satu pasang.
·
Biasanya bersayap dua pasang, namun ada yang hanya sepasang atau bahkan
·
tidak bersayap sama sekali.
Memahami pengetahuan
morfologi serangga tersebut sangatlah penting, karena anggota serangga pada tiap-tiap
ordo biasanya memiliki sifat morfologi yang khas yang secara sederhana dapat
digunakan untuk mengenali atau menentukan kelompok serangga tersebut. Sifat
morfologi tersebut juga menyangkut morfologi serangga stadia muda, karena
bentuk-bentuk serangga muda tersebut juga memiliki ciri yang khas yang juga
dapat digunakan dalam identifikasi.
Bentuk-bentuk serta ciri
serangga stadia muda tersebut secara khusus kakan dibicarakan pada uraian
tentang Metamorfose serangga, sedang uraian singkat tentang morfologi “penciri”
pada beberapa ordo penting klas Insekta akan diberikan pada uraian selanjutnya.
Berdasarkan sifat
morfologinya, maka larva dan pupa serangga dapat dikelompokkan sebagai berikut
:
·
Tipe larva
a. Polipoda, tipe larva ini
memiliki ciri antara lain tubuh berbentuk silindris, kepala berkembang baik
serta dilengkapi dengan kaki abdominal dan kaki thorakal. Tipe larva ini
dijumpai pada larva ngengat/kupu (Lepidoptera)
b. Oligopoda, tipe larva ini
dapat dikelompokkan menjadi : Campodeiform dan Scarabaeiform,
c. Apodus (Apodous), tipe
larva ini memiliki badan yang memanjang dan tidak memiliki kaki. Kepala ada
yang berkembang baik ada yang tidak. Tipe larva ini dijumpai pada anggota ordo
Diptera dan familia Curculionidae (Coleoptera).
·
Tipe pupa
Perbedaan bentuk pupa didasarkan pada kedudukan
alat tambahan (appendages), seperti calon sayap, calon kaki, antene dan
lainnya. Tipe pupa dikelompokkan menjadi tiga tipe :
a. Tipe obtecta, yakni pupa
yang memiliki alat tambahan (calon) melekat pada tubuh pupa. Kadang-kadang pupa
terbungkus cocon yang dibentuk dari liur dan bulu dari larva.
b. Tipe eksarat, yakni pupa
yang memiliki alat tambahan bebas (tidak melekat pada tubuh pupa ) dan tidak terbungkus
oleh cocon.
c. Tipe coartacta, yakni pupa
yang mirip dengan tipe eksarat, tetapi eksuviar tidak mengelupas (membungkus
tubuh pupa). Eksuviae mengeras dan membentuk rongga untuk membungkus tubuh pupa
dan disebut puparium.
Tipe pupa obtecta dijumpai
pada anggota ordo Lepidoptera, pupa eksarat pada ordo Hymenoptera dan Coleoptera,
sedang pupa coartacta pada ordo Diptera.
Siklus Hidup Serangga
a. Embrio, Pasca Embrio dan Proses Pematangan
Umumnya cara reproduksi
serangga adalah seksual di mana sel telur dan sperma bersatu. Sel telur yang
telah di buahi akan berkembang menjadi embrio melalui tahapan-tahapan yang
mirip dengan hewan lain. Selanjutnya serangga yang baru terbentuk ini dapat
keluar melalui cara oviparous, ovoviviparous, atau viviparous.
Setelah embrio terbentuk,
akan terjadi pertumbuhan dan perkembangan pasca embrio. Beberapa peristiwa unik
dan kompleks yang terjadi adalah ectosin, yaitu peristiwa larva meninggalkan
telur; molting, yaitu lepasnya kulit ama yang merupakan hasil ketidakmampuan
kulit serangga untuk membesar; dan metamorphosis , yaitu proses perkembangan mulai
eclosin sampai menjadi serangga dewasa. l3eberapa istilah penting dalam bidang
entomologi adalah generation, brood, stage, stadium, dan instar. Serangga
dewasa yang terbentuk akan dapat bereproduksi setelah sistem reproduksinya
matang. Mencari pasangan adalah perilaku yang penting yang kemudian dilanjutkan
dengan kopulasi inseminasi, dan oviposisi. Hal-hal tersebut seringkali
merupakan spesies spesifik dan berbeda antara serangga-serangga lainnya.
b. Model Siklus Hidup
b. Model Siklus Hidup
Selain mengalami siklus
hidup, serangga juga mengalami siklus musiman yang dapat dikelompokkan menurut
jumlah generasi yang terjadi dalam satu tahun dan mengacu pada voltinity. Ada
tiga tipe voltinity yaitu univoltine, multivoltine, dan voltine yang tertunda.
Serangga juga mengalami apa yang disebut adaptasi musiman. Beberapa istilah
yang sering digunakan dalam siklus musiman serangga adalah dormancy diapause,
supercooling, dan freezing tolerance.
Secara umum, pada serangga
dapat dijumpai empat model siklus hidup serangga yaitu : tanpa metamorphosis,
metamorphosis bertahap, metamorphosis tidak sempurna , dan metamorphosis
sempurna. Pada model tanpa metamorphosis, tahapan serangga dapat dibagi menjadi
telur, juvenil, dan dewasa; dengan beberapa kali pergantian kulit pada tahapan
juven!l yang mempunyai penampakan yang mirip dengan dewasa. Model metamorphosis
bertahap membedadakan tahapan serangga menjadi telur, nymph, dan dewasa. Bentuk
nymph menyerupai dewasa tetapi tidak mempunyai sayap yang berkembang penuh dan
tidak mempunyai genitalia. Pada metamorphosis tidak sempurna, tahapan dibedakan
menjadi telur, niads, dan dewasa. Niads dan dewasa mempunyai habitat dan
makanan yang berlainan. Sedang pada metamorphosis sempurna, tahapan dibedakan
menjadi telur, larva, pupa, dan dewasa. Di sini, pada setiap tahapan mempunyai
bentuk dan perilaku yang berlainan.
Morfologi Beberapa Ordo Serangga yang Penting
Morfologi Beberapa Ordo Serangga yang Penting
a. Ordo Orthoptera (bangsa belalang)
Sebagian anggotanya dikenal
sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai
predator pada serangga lain.
Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan.
Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan.
Alat-alat tambahan lain
pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet, sepasang antene, serta
tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat
pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu membran alat
pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat pernafasan luar
terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat genetalia
luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir abdomen). Ada mulutnya
bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki bagian-bagian labrum, sepasang
mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus maxillarisnya,
dan labium dengan palpus labialisnya.
Metamorfose sederhana (paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur ---> nimfa ---> dewasa (imago).
Metamorfose sederhana (paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur ---> nimfa ---> dewasa (imago).
Bentuk nimfa dan dewasa
terutama dibedakan pada bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya. Beberapa
jenis serangga anggota ordo Orthoptera ini adalah :
- Kecoa (Periplaneta sp.)
- Belalang sembah/mantis
(Otomantis sp.)
- Belalang kayu (Valanga
nigricornis Drum.)
b. Ordo Hemiptera (bangsa kepik) / kepinding
Ordo ini memiliki anggota
yang sangat besar serta sebagian besar anggotanya bertindak sebagai pemakan
tumbuhan (baik nimfa maupun imago). Namun beberapa di antaranya ada yang
bersifat predator yang mingisap cairan tubuh serangga lain. Umumnya memiliki
sayap dua pasang (beberapa spesies ada yang tidak bersayap). Sayap depan menebal
pada bagian pangkal (basal) dan pada bagian ujung membranus. Bentuk sayap
tersebut disebut Hemelytra. Sayap belakang membranus dan sedikit lebih pendek
daripada sayap depan. Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang antene, mata
facet dan occeli.
Tipe alat mulut pencucuk
pengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dengan alat pencucuk
dan pengisap berupa stylet. Pada ordo Hemiptera, rostum tersebut muncul pada
bagian anterior kepala (bagian ujung). Rostum tersebut beruas-ruas memanjang yang
membungkus stylet. Pada alat mulut ini terbentuk dua saluran, yakni saluran
makanan dan saluran ludah.
Metamorfose bertipe
sederhana (paurometabola) yang dalam perkembangannya melalui stadia : telur
---> nimfa ---> dewasa. Bentuk nimfa memiliki sayap yang belum sempurna
dan ukuran tubuh lebih kecil dari dewasanya. Beberapa contoh serangga anggota
ordo Hemiptera ini adalah :
- Walang sangit (Leptorixa
oratorius Thumb.)
- Kepik hijau (Nezara
viridula L)
- Bapak pucung (Dysdercus
cingulatus F)
c. Ordo Homoptera (wereng, kutu dan sebagainya)
Anggota ordo Homoptera
memiliki morfologi yang mirip dengan ordo Hemiptera. Perbedaan pokok antara
keduanya antara lain terletak pada morfologi sayap depan dan tempat pemunculan
rostumnya.
Sayap depan anggota ordo Homoptera memiliki tekstur yang homogen, bisa keras semua atau membranus semua, sedang sayap belakang bersifat membranus.
Sayap depan anggota ordo Homoptera memiliki tekstur yang homogen, bisa keras semua atau membranus semua, sedang sayap belakang bersifat membranus.
Alat mulut juga bertipe
pencucuk pengisap dan rostumnya muncul dari bagian posterior kepala. Alat-alat
tambahan baik pada kepala maupun thorax umumnya sama dengan anggota Hemiptera.
Tipe metamorfose sederhana
(paurometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur ---> nimfa
---> dewasa. Baik nimfa maupun dewasa umumnya dapat bertindak sebagai hama
tanaman.
Serangga anggota ordo Homoptera ini meliputi kelompok wereng dan kutu-kutuan, seperti :
Serangga anggota ordo Homoptera ini meliputi kelompok wereng dan kutu-kutuan, seperti :
- Wereng coklat
(Nilaparvata lugens Stal.)
- Kutu putih daun kelapa
(Aleurodicus destructor Mask.)
- Kutu loncat lamtoro
(Heteropsylla sp.).
d. Ordo Coleoptera (bangsa
kumbang)
Anggota-anggotanya ada yang
bertindak sebagai hama tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai predator
(pemangsa) bagi serangga lain. Sayap terdiri dari dua pasang. Sayap depan
mengeras dan menebal serta tidak memiliki vena sayap dan disebut elytra. Apabila
istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di
tengah-tengah bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan jika sedang
istirahat melipat di bawah sayap depan.
Alat mulut bertipe
penggigit-pengunyah, umumnya mandibula berkembang dengan baik. Pada beberapa
jenis, khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya terbentuk pada moncong
yang terbentuk di depan kepala.
Metamorfose bertipe
sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur --->
larva ---> kepompong (pupa) ---> dewasa (imago). Larva umumnya memiliki
kaki thoracal (tipe oligopoda), namun ada beberapa yang tidak berkaki (apoda).
Kepompong tidak memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan bertipe
bebas/libera.
Beberapa contoh anggotanya adalah :
Beberapa contoh anggotanya adalah :
- Kumbang badak (Oryctes
rhinoceros L)
- Kumbang janur kelapa
(Brontispa longissima Gestr)
- Kumbang buas (predator)
Coccinella sp.
e. Ordo Lepidoptera (bangsa kupu/ngengat)
Dari ordo ini, hanya
stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai hama, namun beberapa
diantaranya ada yang predator. Serangga dewasa umumnya sebagai pemakan/pengisap
madu atau nektar. Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh
sisik-sisik yang berwarna-warni. Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga
bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe penggigit. Pada serangga
dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut proboscis, palpus maxillaris dan
mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis berkembang sempurna.
Metamorfose bertipe
sempurna (Holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur --->
larva ---> kepompong ---> dewasa. Larva bertipe polipoda, memiliki baik
kaki thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta.
Beberapa jenisnya antara lain :
Beberapa jenisnya antara lain :
- Penggerek batang padi
kuning (Tryporiza incertulas Wlk)
- Kupu gajah (Attacus atlas
L)
- Ulat grayak pada tembakau
(Spodoptera litura)
f. Ordo Diptera (bangsa lalat, nyamuk)
Serangga anggota ordo
Diptera meliputi serangga pemakan tumbuhan, pengisap darah, predator dan
parasitoid. Serangga dewasa hanya memiliki satu pasang sayap di depan, sedang
sayap belakang mereduksi menjadi alat keseimbangan berbentuk gada dan disebut
halter. Pada kepalanya juga dijumpai adanya antene dan mata facet. Tipe alat
mulut bervariasi, tergantung sub ordonya, tetapi umumnya memiliki tipe penjilat-pengisap,
pengisap, atau pencucuk pengisap.
Pada tipe penjilat pengisap alat mulutnya terdiri
dari tiga bagian yaitu :
- bagian pangkal yang berbentuk kerucut disebut
rostum
- bagian tengah yang berbentuk silindris disebut
haustellum
- bagian ujung yang berupa spon disebut labellum
atau oral disc.
Metamorfosenya sempurna
(holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur ---> larva
---> kepompong ---> dewasa. Larva tidak berkaki (apoda_ biasanya hidup di
sampah atau sebagai pemakan daging, namun ada pula yang bertindak sebagai hama,
parasitoid dan predator. Pupa bertipe coartacta. Beberapa contoh anggotanya
adalah :
- lalat buah (Dacus spp.)
- lalat predator pada Aphis
(Asarcina aegrota F)
- lalat rumah (Musca
domesticaLinn.)
- lalat parasitoid
(Diatraeophaga striatalis).
g. Ordo Hymenoptera (bangsa tawon, tabuhan, semut)
Kebanyakan dari anggotanya
bertindak sebagai predator/parasitoid pada serangga lain dan sebagian yang lain
sebagai penyerbuk.
Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya lebih besar daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli. Tipe alat mulut penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya.
Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya lebih besar daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli. Tipe alat mulut penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya.
Metamorfose sempurna (Holometabola)
yang melalui stadia : telur-> larva--> kepompong ---> dewasa. Anggota
famili Braconidae, Chalcididae, Ichnemonidae, Trichogrammatidae dikenal sebagai
tabuhan parasit penting pada hama tanaman. Beberapa contoh anggotanya antara
lain adalah :
- Trichogramma sp. (parasit
telur penggerek tebu/padi).
- Apanteles artonae Rohw.
(tabuhan parasit ulat Artona).
- Tetratichus brontispae
Ferr. (parasit kumbang Brontispa).
h. Ordo Odonata (bangsa capung/kinjeng)
Memiliki anggota yang cukup
besar dan mudah dikenal. Sayap dua pasang dan bersifat membranus. Pada capung
besar dijumpai vena-vena yang jelas dan pada kepala dijumpai adanya mata facet
yang besar.
Metamorfose tidak sempurna (Hemimetabola), pada stadium larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang dan hidup di dalam air.
Anggota-anggotanya dikenal sebagai predator pada beberapa jenis serangga keecil yang termasuk hama, seperti beberapa jenis trips, wereng, kutu loncat serta ngengat penggerek batang padi.
Metamorfose tidak sempurna (Hemimetabola), pada stadium larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang dan hidup di dalam air.
Anggota-anggotanya dikenal sebagai predator pada beberapa jenis serangga keecil yang termasuk hama, seperti beberapa jenis trips, wereng, kutu loncat serta ngengat penggerek batang padi.
BAB
V
PENUTUP
5.1 kesimpulan
·
Insecta
yang menguntungkan
Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah
sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada
bunga. Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu
(Apis mellifera). Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat
kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori). Untuk dimakan,
misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara
musiman. Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.
·
Insecta
yang merugikan
Menularkan beberapa macam bibit penyakit
seperti tikus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak. Merusak tanaman
budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat. Menyebabkan penyakit
pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus
tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga
tanaman padi menjadi puso. Parasit pada manusia (mengisap darah), misal:
nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk. Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung
kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras. Serangga banyak yang
hidup parasit pada ternak maupun ikan. Dapat merusak bahan bangunan, misal:
kumbang kayu dan rayap.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumber:
http://adlybugman.blogspot.com/2010/03/serangga-insecta.html di unduh pada
tanggal 19 oktober 2013 pukul 22.30 Wib.
http://yusup-paizal.blogspot.com/2011/03/makalah-biologi-tentang-insekta.html di unduh pada
tanggal 19 oktober 2013 pukul 22.37 Wib.
rosaceciliajclolo.blogspot.com/museum
zologi kebun raya bogor di unduh pada tanggal 19 oktober 2013 pukul 22.52 Wib.
No comments:
Post a Comment