Wednesday, 7 October 2015

Hama Penyakit Benih

1.    Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan/penyakit benih?
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kesehtan benih yaitu :
a.    Penyebab Penyakit (agent)
Agent adalah faktor esensial yang harus ada agar penyakit dapat terjadi. Agent dapat berupa benda hidup,tidak hidup,enersi,sesuatu yang abstrak,yang dalam jumlah yang berlebih atau kurang merupakan sebab utama/esensial dalam terjadinya penyakit.
Penyebab penyakit dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu :
Ø  Golongan Exogen
Yaitu penyebab penyakit yang terdapat di luar tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat.
Ø  Golongan Endogen
Yaitu penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat.
Penyebab penyakit golongan endogen terdiri atas complex sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir,yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu.


b.    Manusia Sebagai Tuan Rumah (Host)
Host disebut juga pejamu,adalah populasi atau organisme yang diteliti dalam suatu studi. Elemen host ini sangat penting dalam proses terjadinya penyakit ataupun dalam pengendaliannya, karena ia sangat bervariasi keadaannya bila dilihat dari aspek sosial ekonomi,budaya,keturunan,lokasi geografis,dll.
c.    Lingkungan Hidup
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada diluar diri host,baik benda mati,benda hidup,nyata atau abstrak,seperti suasana yang terbentuk akibat interaksi semua elemen – elemen tersebut, termasuk host yang lain.
Gangguan keseimbangan antara tiga faktor tersebut menyebabkan timbulnya penyakit. Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat ditujukan untuk mengendalikan keseimbangan dari ketiganya sehingga setiap warga masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
2.    Cara penyebaran jamur patogen dalam tanah?
a.    Patogen tular tanah (soil-borne pathogens) merupakan kelompok mikroorganisme yang sebagian besar siklus hidupnya berada di dalam tanah dan memiliki kemampuan untuk menginfeksi perakaran atau pangkal batang, sehingga dapat menyebabkan infeksi dan kematian bagi tanaman.
b.    Ciri-ciri utama dari patogen tular tanah adalah mempunyai stadia pemencaran dan masa bertahan yang terbatas di dalam tanah, walaupun beberapa patogen tular tanah ini dapat menghasilkan spora udara sehingga dapat memencar ke areal yang lebih luas. Sebagai bagian mikroorganisme yang hidup dan berkembang di dalam tanah, maka perkembangan populasi, penyebaran, daya tular serta daya tahan patogen tular tanah sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat tanah.
c.    Dari beberapa hasil penelitian diketahui bahwa sifat-sifat fisik, biologi dan kimia tanah yang berpengaruh terhadap perkembangan dan penyebaran patogen tular tanah antara lain adalah pH tanah (Elhottova et al., 2006), tekstur tanah (Otten dan Gilligan, 1998; Bernier dan Lewis, 1999; LaMondia dan Cowles, 2005), kadar hara tanah (Elmer dan LaMondia, 1999; Kaya et al., 2002) dan kadar bahan organik (Manici et al., 2005
Dalam aspek penyabaran penyakit terdapat suatu zat yang disebut dengan inokuum. Inokulum adalah patogen atau bagian patogen yang dapat menyebabkan infeksi dan terdapat pada bagian individual patogen yang melakukan kontak dengan tanaman inang. Suatu inokulum disebut dengan propagul. Pada saat inokulum masuk kedalam jaringan tanaman inang maka proses tersebut dinamakan penetrasi. Sebelum terjadinya penetrasi ini spora cendawan berkecambah dan membentuk tabung kecambah atau memproduksi bentuk spora yang lain, misalnya zoospora, basidiospora. Kemudian telur nematoda menetas, dan larva instar 2 akan menembus jaringan tanaman.
Ada beberapa organisme penyebab penyakit tanaman yang dikenal di dunia pertanian. Masing-masing jenis organisme tersebut mempunyai karakteristik sendiri-sendiri baik dalam bentuk, cara hidup maupun cara menyerang atau menyebabkan sakit pada tanaman serta gejala yang diakibatkan pada tanaman. Untuk lebih mengenal beberapa organisme tersebut berikut uraian singkat tentang organisme tersebut :

a.    Jamur atau Cendawan
Ø  Sifat umum
Jamur merupakan patogen penyebab penyakit pada tanaman paling banyak dibanding patogen dari jenis lain. Jamur merupakan jasad renik yang (a) tidak mempunyai khlorofil/hijau daun (b) mempunyai inti sel atau nucleus, (c) talus (thallus) uniseluler atau multiseluler, (d) memperbanyak diri dengan pembelahan sel vegetatif, dan (e) membentuk spora aseksual, seksual atau keduanya
Ø  Struktur jamur
Jamur termasuk tumbuhan tingkat rendah dan seperti halnya dengan tumbuhan lainnya jamur mempunyai 2 fase dalam siklus hidupnya, yaitu:
·         Fase vegetatif
·         Fase reproduktif/generatif
Struktur vegetatif dari jamur sendiri terdiri dari hifa yang menyerupai benang-benang panjang. Hifa secara kolektif membentuk miselium dan panjangnya ada yang sampai beberapa meter. Hifa ada yang beruas dan tak beruas. Pada hifa yang beruas hifanya terbagi dengan sekat-sekat dan setiap ruas mengandung satu nucleus atau banyak nucleus.Pada tipe yang tak beruas terdiri dari hifa yang mempunyai banyak nucleus yang tidak dibatasi oleh sekat. Pada tipe ini dapat pula dijumpai dinding sekat terutama pada hifa yang tua.
Jamur parasit mempunyai hifa yang ektofitik atau endofitik. Miselium yang ektofitik berada pada permukaan tanaman inang sedangkan miselium yang endofitik berada didalam jaringan tanaman inang dan dapat tumbuh secara interseluler (diantara sel) atau intraseluler (masuk kedalam sel). Hifa yang ektofitik dan interseluler membentuk haustorium ke dalarn sel untuk memperoleh zat makanan. Bentuk haustorium dapat bulat atau seperti akar.

Sporangiospora jamur Phytopthora infestans
Bentuk lain dari Sporangiospora jamur Phytopthora infestans
Spora jamur Phytopthora infestans
Ø  Reproduksi
Cara memperbanyak diri jamur terbagi dalam 3 macam, yaitu :
·         Setiap potongan talus mempunyai kemampuan untuk tumbuh menjadi talus baru jika berada dalam keadaan lingkungan yang memungkinkan
·         Reproduksi dengan spora yang dibentuk secara aseksual
·         Reproduksi dengan spora yang dibentuk secara seksual

3.    Pengendalian Benih Secara Biologi?
Pengendalian secara biologis diidefinisikan secara terbatas yaitu suatu bentuk pengendalian dimana organisme selain tanaman inang dan pahtogen-pahtogen dimanfaatkan untuk mengurangi kerugian yang diakibatkan photogen pada tanaman inang atau mengurangi daya tahan (senviral) pahtogen. Pengendalian secara Biologi yang bisa dilakukan oleh petani adalah
Ø  Menciptakan iklim mikro yang lebih mendukung pertumbuhan dan perkembangan dari musuh alami hama dan penyakit di lahan pertaniannya
Ø  Menanam tanaman dengan varietas yang tahan terhadap hama dan penyakit
Ø  Melakukan pola bercocok tanam yang menguntungkan bagi musuh alami misalnya dengan tumpang sari, atau melakukan bera terhadap tanah garapan dan cara- cara yang lain.


Pengendalian hayati atau biologi pada dasarnya adalah pemanfaatan dan penggunaan musuh alami untuk mengendalikan populasi hama yang merugikan. Musuh alami adalah organisme yang dapat menyerang serangga hama. Dilihat dari fungsinya, musuh alami dikelompokkan menjadi parasitoid, predator dan patogen. 

No comments:

Post a Comment