1. Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan/penyakit benih?
Ada tiga
faktor yang mempengaruhi kesehtan benih yaitu :
a. Penyebab
Penyakit (agent)
Agent adalah faktor esensial yang harus ada agar
penyakit dapat terjadi. Agent dapat berupa benda hidup,tidak
hidup,enersi,sesuatu yang abstrak,yang dalam jumlah yang berlebih atau kurang
merupakan sebab utama/esensial dalam terjadinya penyakit.
Ø Golongan
Exogen
Yaitu penyebab penyakit yang
terdapat di luar tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat.
Ø Golongan
Endogen
Yaitu penyebab penyakit yang
terdapat di dalam tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat.
Penyebab penyakit golongan endogen terdiri atas complex sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir,yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu.
Penyebab penyakit golongan endogen terdiri atas complex sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir,yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu.
b. Manusia
Sebagai Tuan Rumah (Host)
Host disebut juga pejamu,adalah populasi atau
organisme yang diteliti dalam suatu studi. Elemen host ini sangat penting dalam
proses terjadinya penyakit ataupun dalam pengendaliannya, karena ia sangat
bervariasi keadaannya bila dilihat dari aspek sosial ekonomi,budaya,keturunan,lokasi
geografis,dll.
c. Lingkungan
Hidup
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada diluar diri
host,baik benda mati,benda hidup,nyata atau abstrak,seperti suasana yang
terbentuk akibat interaksi semua elemen – elemen tersebut, termasuk host yang lain.
Gangguan
keseimbangan antara tiga faktor tersebut menyebabkan timbulnya penyakit.
Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat ditujukan untuk mengendalikan keseimbangan
dari ketiganya sehingga setiap warga masyarakat dapat mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
2. Cara penyebaran jamur patogen dalam tanah?
a. Patogen tular tanah (soil-borne
pathogens) merupakan kelompok mikroorganisme yang sebagian besar siklus
hidupnya berada di dalam tanah dan memiliki kemampuan untuk menginfeksi
perakaran atau pangkal batang, sehingga dapat menyebabkan infeksi dan kematian
bagi tanaman.
b. Ciri-ciri utama dari patogen tular
tanah adalah mempunyai stadia pemencaran dan masa bertahan yang terbatas di
dalam tanah, walaupun beberapa patogen tular tanah ini dapat menghasilkan spora
udara sehingga dapat memencar ke areal yang lebih luas. Sebagai bagian
mikroorganisme yang hidup dan berkembang di dalam tanah, maka perkembangan
populasi, penyebaran, daya tular serta daya tahan patogen tular tanah sangat
dipengaruhi oleh sifat-sifat tanah.
c. Dari beberapa hasil penelitian
diketahui bahwa sifat-sifat fisik, biologi dan kimia tanah yang berpengaruh
terhadap perkembangan dan penyebaran patogen tular tanah antara lain adalah pH
tanah (Elhottova et al., 2006), tekstur tanah (Otten dan Gilligan, 1998;
Bernier dan Lewis, 1999; LaMondia dan Cowles, 2005), kadar hara tanah (Elmer
dan LaMondia, 1999; Kaya et al., 2002) dan kadar bahan organik (Manici et al.,
2005
Dalam aspek penyabaran
penyakit terdapat suatu zat yang disebut dengan inokuum. Inokulum adalah
patogen atau bagian patogen yang dapat menyebabkan infeksi dan terdapat pada
bagian individual patogen yang melakukan kontak dengan tanaman inang. Suatu
inokulum disebut dengan propagul. Pada saat inokulum masuk kedalam jaringan
tanaman inang maka proses tersebut dinamakan penetrasi. Sebelum terjadinya
penetrasi ini spora cendawan berkecambah dan membentuk tabung kecambah atau
memproduksi bentuk spora yang lain, misalnya zoospora, basidiospora. Kemudian telur nematoda menetas, dan larva instar 2 akan
menembus jaringan tanaman.
Ada beberapa organisme penyebab penyakit tanaman yang dikenal di dunia
pertanian. Masing-masing jenis organisme tersebut mempunyai karakteristik
sendiri-sendiri baik dalam bentuk, cara hidup maupun cara menyerang atau
menyebabkan sakit pada tanaman serta gejala yang diakibatkan pada tanaman.
Untuk lebih mengenal beberapa organisme tersebut berikut uraian singkat tentang
organisme tersebut :
a. Jamur atau Cendawan
Ø
Sifat umum
Jamur merupakan patogen
penyebab penyakit pada tanaman paling banyak dibanding patogen dari jenis lain.
Jamur merupakan jasad renik yang (a) tidak mempunyai khlorofil/hijau daun (b)
mempunyai inti sel atau nucleus, (c) talus (thallus) uniseluler atau
multiseluler, (d) memperbanyak diri dengan pembelahan sel vegetatif, dan (e)
membentuk spora aseksual, seksual atau keduanya
Ø
Struktur jamur
Jamur termasuk tumbuhan
tingkat rendah dan seperti halnya dengan tumbuhan lainnya jamur mempunyai 2
fase dalam siklus hidupnya, yaitu:
·
Fase vegetatif
·
Fase reproduktif/generatif
Struktur vegetatif dari jamur sendiri terdiri dari hifa yang menyerupai
benang-benang panjang. Hifa secara kolektif membentuk miselium dan panjangnya
ada yang sampai beberapa meter. Hifa ada yang beruas dan tak beruas. Pada hifa
yang beruas hifanya terbagi dengan sekat-sekat dan setiap ruas mengandung satu
nucleus atau banyak nucleus.Pada tipe yang tak beruas terdiri dari hifa yang
mempunyai banyak nucleus yang tidak dibatasi oleh sekat. Pada tipe ini dapat
pula dijumpai dinding sekat terutama pada hifa yang tua.
Jamur parasit mempunyai hifa yang ektofitik atau endofitik. Miselium yang
ektofitik berada pada permukaan tanaman inang sedangkan miselium yang endofitik
berada didalam jaringan tanaman inang dan dapat tumbuh secara interseluler
(diantara sel) atau intraseluler (masuk kedalam sel). Hifa yang ektofitik dan
interseluler membentuk haustorium ke dalarn sel untuk memperoleh zat makanan.
Bentuk haustorium dapat bulat atau seperti akar.
Sporangiospora jamur
Phytopthora infestans
|
Bentuk lain dari
Sporangiospora jamur Phytopthora infestans
|
Spora jamur Phytopthora
infestans
|
Ø
Reproduksi
Cara memperbanyak diri jamur
terbagi dalam 3 macam, yaitu :
·
Setiap potongan talus
mempunyai kemampuan untuk tumbuh menjadi talus baru jika berada dalam keadaan lingkungan
yang memungkinkan
·
Reproduksi dengan spora yang
dibentuk secara aseksual
·
Reproduksi dengan spora yang
dibentuk secara seksual
3.
Pengendalian
Benih Secara Biologi?
Pengendalian secara biologis diidefinisikan secara terbatas yaitu suatu
bentuk pengendalian dimana organisme selain tanaman inang dan pahtogen-pahtogen
dimanfaatkan untuk mengurangi kerugian yang diakibatkan photogen pada tanaman
inang atau mengurangi daya tahan (senviral) pahtogen. Pengendalian secara Biologi yang bisa dilakukan oleh petani adalah
Ø
Menciptakan iklim mikro yang lebih
mendukung pertumbuhan dan perkembangan dari musuh alami hama dan penyakit di
lahan pertaniannya
Ø
Menanam tanaman dengan varietas yang tahan
terhadap hama dan penyakit
Ø
Melakukan pola bercocok tanam yang menguntungkan
bagi musuh alami misalnya dengan tumpang sari, atau melakukan bera terhadap
tanah garapan dan cara- cara yang lain.
Pengendalian hayati atau biologi pada dasarnya adalah
pemanfaatan dan penggunaan musuh alami untuk mengendalikan populasi hama yang
merugikan. Musuh alami adalah organisme yang dapat menyerang serangga hama.
Dilihat dari fungsinya, musuh alami dikelompokkan menjadi parasitoid, predator
dan patogen.
No comments:
Post a Comment