Wednesday, 4 December 2013

Laporan Mencangkok Tanaman



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Mencangkok adalah menguliti hingga bersih dan menghilangkan kambium pada cabang atau ranting sepanjang 5-10 cm. Tumbuhan dikotil yang dicangkok akan memiliki akar serabut, bukanakar tunggang.
Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Akan tetapi,
tumbuhan hasil cangkokan mudah roboh, karena sistem perakarannya adalah serabut, oleh karena itu berhati-hatilah ketika menanamnya anaktptph-agriculture.blogspot.com dan umurnya lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji.
Mencangkok adalah suatu perbanyakan vegetatif secara buatan tanpa baikan dengan menggunakan bagian dari tanaman, untuk mendapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat-sifat sama dengan induknya misalnya rasa buah besar ketahanan terhadap hama penyakit dan lain – lain. Berkembangbiakan secara vegetatif dengan menggunakan cangkokan  digunakan apiabila tanaman tersebut tidak dapat diperbanyak dengan cara pembiakan tanaman lainnya. Perkembangbiakan cangkok pada umumnya dapat dilakukan pada jenis tumbuhan berkayu maupun tanaman hias. Jenis tumbuhan berkayu mudah dicangkok di antaranya jambu, mangga, jeruk, dan belimbing. Tanaman hias seperti kenanga, cempaka, soka dan melati jepang. Ada juga tumbuhan berkayu yang agak sulit dicangkok sehingga membutuhkan cara-cara tertentu seperti nangka, sawo dan duku. Untuk mencangkok dibutuhkan cara-cara tertentu. Intinya adalah mencangkok adalah cara perkembangbiakan pada jenis tumbuhan yang berkambium dan dilakukan oleh manusia atau vegetative buatan.
Memperbanyak tanaman dengan cara menyangkok mempunyai tingkat keberhasilan lebih tinggi dibandingkan dengan perkembangbiakan vegetative yang lain salah satunya adalah setek. Karena pada proses cangkok tanaman akar dirangsang untuk tumbuh sebelum batang tanaman dipotong dan ditanam. Perlu diketahui bahwa metode cangkok tanaman lebih aman untuk menjamin pertumbuhan tanaman anakan sebab saat dipisah dari indukan batang, tanaman suah punya akar. Organ akar yang tumbuh mampu menjaga asupan nutrisi tanaman yang diperlukan sehingga tanaman dapat bertahan ketika ditanam dalam lingkungan. Untuk melakukan penyangkokan ada faktor – faktor yang perlu diperhatikan seperti pemilihan batang, cara pencakokan, DLL.
            Tanaman berkayu lebih banyak dikembangbiakan dengan cara mencangkok karena lebih mudah dan tidak sulit. Cara ini digunakan untuk memperbanyak tanaman yang dapat berbuah lebih cepat dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Praktikum perkembangbiakan vegetative dengan cara cangkok perlu dipelajari karena agar lebih mengetahui cara  cara penyangkokan yang benar, serta dapat meningkatkan produksi bibit suatu tanaman yang unggul dan tidak menyimpang dengan induknya.

1.2  Tujuan
Tujuan dari mencangkok ini adalah dapat di uraikan sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui dan mempelajari cara mencangkok, dan untuk mengetahui pertumbuhan akar cangkokan.
2.      Untuk mengetahui pengaruh media cangkokan terhadap pembentukan sistem perakaran.
3.      Untuk mengetahui pengaruh ZPT dan tritmen penambahan penyuburan dalam cangkok di lihat dari hasil percepatan tumbuh





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cangkok
Perkembang biakan vegetatif secara buatan adalah perkembangbiakan yang sengaja dilakukan oleh manusia. Perkembang biakan vegetatif secara buatan salah satu contohnya adalah congkok. Mencangkok adalah cara untuk menumbuhkan akar pada cabang atau ranting tumbuhan ( Syamsuri, I, dkk., 2006 : 56 ).
            Saat mencangkok, kulit batang tumbuhan dikerat hingga bersih. Sementara bagian kayu tetap dipertahankan dengan demikian zat –zat mineral dan air tetap dapat mengalir dari akar ke daun. Sebaliknya zat – zat makanan hasil fotosintesis tidak dapat mengalir dari daun ke bagian tubuh lainnya karena kulitnya telah terpotong. Akibatnya  bahan makanan itu mengumpulkan di tempat keratan. Kemudian di tempat keratan tersebut akar tanaman ( Syamsuri, I, dkk., 2006 : 56 )
Cangkok dapat diotong jika akar sudah cukup panjang. Mula – mula adaun dipangkas dan disisakan secukupnya. Kemudian cabang yang telah dicangkok dipotong dan ditanam didalam pot. Pot diletakkan ditempat yang tidak terkena cahaya langsung.jika tanaman sudah cukup umur dan kuat, dapat segera dipindahkan ke tanah ( Kusnadi dan Priyandoko, D, 2007 : 56 ).
Pencangkokan secara radiasi adalah salah satu  metode untuk memodifikasi bahan-bahan polimer. Pada teknik ini radiasi diperlukan sebagai suatu penginisiasi terjadinya proses polimerisasi. Radiasi bisa bersumber di antaranya dari sinar dan proses  pencangkokan dilakukan setelah polimer diiradiasi (pencangkokan iradiasi awal) ( Yohan, 2006 ).
            Polimer cangkok berbasis starch telah dipelajari secara luas tentang kemungkinannya sebagai pengganti gugus utama dalam material plastik sebagai packaging. Tapioca sacara alami bersifat hidrofilic atau tidak tahan terhadap air, mempunyai mekanik yang buruk bila terkena cahaya pada konisi lingkungan ( S, Handayani A, 2007 ).
            Inisiasi iradiasi sangat popular pada beberapa tahun ini dan dapat diterapkan dalam kopolimerarisasi cangok. Proses ini memiliki berbagai kelbihan, tidak hanya kemudahan dalam pencangkokan, tetapi juga dari proses kepolimer cangkok juga memiliki efesiensi grafting yang tinggi dan memiliki sifat fisik yang baik ( S, Handayani A, 2007 ).
            Proses pencangkokan dimulai dengan terbentuknya  radikal dari polistirena dan kemudian gugus  COOH dari asam adipat akan menempel  pada gugus stirena yang terlebih dahulu  dibuat radikal. Hasil dari pencangkokan akan  dikarakterisasi dengan Spektrofotometer  infra merah, kekuatan tarik kopolimer
cangkok diukur dengan Tensile tester, dan  sifat termalnya ditentukan dengan  Differential Thermal Analysis (DTA) ( Supri, 2003 ).
Pada penambahan 0,2 g AA kekuatan tariknya menurun, hal ini disebabkan bahwa  reaksi asam adipat pada penambahna tersebut  belum sempurna dari gugus COOH dengan radikal polistirena. Penyebab lain adanya pemutusan polistrirena menjadi lebih pendek sehingga mobilitas PS untuk bereaksi menjadi berkurang, sehingga menyebabkab penurunan tegangan, reganan maupun modulus young’s ( Supri, 2003 ).

2.2 Klasifikasi jeruk
Tanaman yang akan di cangkok adalah tanaman jeruk dalam hal ini di Klasifikasi sebagai berikut:
·         Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
·         Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
·         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
·         Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
·         Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
·         Sub Kelas: Rosidae
·         Ordo: Sapindales
·         Famili: Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
·         Genus: Citrus
·         Spesies: Citrus nobilis Lour



BAB III  
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat
            Praktikum Pembiakan Vegetatif dengan cara Mencangkok (Air Layerage) ini berlangsung pada hari Senin, tanggal 07 Oktober 2013 pukul 10.43 WIB bertempat di Lahan Tanaman Sayuran Uji Pertanian Organik.

3.2 Bahan dan Alat
Bahan
Alat
1.      Tanaman Jeruk
2.      Serabut kelapa
3.      Sekam.    
4.      Pupuk kandang.
5.      Bawang Merah.
6.      RootOne ( ZPT buatan )
7.      Gelas Aqua .
1.      Tali Rafia.
2.      Plastik Transparan.
3.      Pisau Okulasi / Cutter yang steril.
4.      Ember.
5.      Gunting Stek.


3.3 Cara Kerja
1.      Proses pembuatan ZPT dari RootOne.
1.      Siapkan air sebanyak ¼ dari wadah yang digunakan.
2.      Masukkan RootOne kedalam wadah yang berisis air , kemudian diaduk secara pelan – pelan samapai membentuk pasta.
3.      Pasta siap digunakan.
v  Proses pembuatan media tanam .
1.    Siapkan media tanam berupa pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1 : 1 .
2.    Masukkan media kedalam ember dan tambahkan air secara perlahan dan disertai diaduk pelan – pelan sehingga tanah dan pupuk kandang menyatu serta dapat dikepal.

v  Proses pencangkokan tanaman Jeruk.
1.    Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan.
2.    Siapkan tanaman Jeruk dan pilih batang atau cabang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.
3.    Menyayat / menghilangkan kulit dan kambium pada pohon, batang atau cabang pada tanaman yang akan dilakukan cangkok sepanjang ± 10 cm.
4.    Oleskan ZPT ( RootOne atau Bawang merah )pada bagian atas sampai ½ bagian sayatan .
5.    Memberi media pada bagian yang luka secukupnya dengan campuran pupuk kandang dan tanah, kemudian ditutup dengan serabut kelapa, plastic transparan , atau aqua gelas .
6.    Ikat penutup media ( sabut kelapa , plastik transparan , aqua gelas ) dengan tali rafia.
7.    Pastikan menjaga kelembaban media dengan cara menyiram air secara rutin .




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
Dalam pencangkokan yang kami lakukan dengan media tanaman serabut kelapa gelas plastik dan plastik tidak ada yang berhasil dan dengan bantuan ZPT rootone dan bawang merah juga tidak ada yang numbuh yang banyak di pengaruhi beberapa hal.

4.2 PEMBAHASAN
 Dari hasil praktikum diketahui bahwa penggunaan media cangkok dengan tanah dan dibalut dengan serabut kelapa memberikan hasil yang baik, hal itu dikarenakan sistim perakaran pada cangkokan memperoleh air yang cukup karena tanah dapat menyimpan air yang lebih lama dibanding media yang lain. Pembalutan dengan serabut juga membuat temperatur cangkokan menjadi sesuai dan kelembapannya seimbang. Sehingga teknik ini membuktikan bahwa dalam pencangkokan dapat menggunakan media tanah dengan dibalut serabut kelapa.
Tiap media yang digunakan untuk melakukan pembudidayaan tanaman mempunyai karakteristik yang berbeda-beda antara media satu dengan media lain. Tiap media yang digunakan mempunyai kandungan unsur hara, tidak hanya unsur hara yang menjadikan media tanam tersebut sebagai media yang baik, diantaranya mampu menjaga kelembaban, memiliki aerasi dan drainasi yang baik, tidak memiliki salinitas yang tinggi serta bebas dari hama dan penyakit. Selain itu bahwa pembentukan akar pada cangkok tingkat keberhasilannya lebih ditentukan oleh sifat fisik media dibandingkan dengan sifat kimia yang terkandung dalam media,  karena sifat fisik ini berkenaan dengan ketersediaan air dan adanya kelancaran sirkulasi udara dalam media yang dibutuhkan dalam proses pembentukan akar. Pada media yang mempunyai beberapa persyaratan yang lengkap diatas, akar tanaman dapat tumbuh dengan sempurna.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mencangkok diantaranya :
1.      Dalam mengerjakan pencangkokan harus dengan hati - hati terutama saat menguliti sebab : Pembuluh tapis pada tumbuhan jika rusak akan menyebabkan kegagalan pencangkokan dan Jaringan disekitar bawah kulit tumbuhan sangat lemah dan rentan akan infeksi bakteri maupun virus
2.       Memilih  dahan yang kira-kira memiliki diameter antara 5 cm hingga 7 cm. Bentuk cabang yang baik adalah yang memiliki kulit yang tegap, mulus dan warna masih coklat muda dan belum ada kerak, agar tanaman menghasilkan akar yang baik dan sempurna. Besar cabang yang ideal adalah cabang yang masih berukuran kecil sebesar jari ataupun pensil. Hal tersebut karena dengan cabang yang kecil akan didapatkan tanaman dengan jumlah banyak dan tanaman tidak memerlukan akar yang banyak sehingga mempercepat proses pencakokan.
3.      Penyiraman tidak membutuhkan air banyak dan hanya perlu disirami sekali dalam sehari untuk menghindari pembusukan. Kelompok kami tidak pernah menyiram jadi kami mengalami kegagalan

Dalam mencangkok juga diperlukan perawatan yang hati – hati karena tanaman hasil cangkokan kebanyakan perakarannya menjadi lemah. Mengapa demikian, karena tanaman yang hasil cangkokan tersebut memiliki akar serabut sehingga tanaman akan mudah roboh.
Mekanisme pembentukan  akar pada tanaman jeruk sangatlah sederhana, mulai dari pelukaan, pengikatan, etiolasi dan penyalaharahan dari batang (disorientasi), dapat dipermudah dengan penumpukan enzim auksin serta karbohidrat pada bagian batang tersebut. pencangkokan dilakukan untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik pada suatu tumbuhan, sehingga pemanfaatan terhadap tumbuhan tersebut menjadi lebih optimal. Pada tumbuhan jeruk proses pencangkokan sebenarnya adalah suatu peristiwa translokasi,yaitu dengan menyayat batang pada bagian floemnya, sedangkan xilemdibiarkan utuh. Setelah beberapa lama akan terjadi penggembungan pada bagian yang di sayat karena ada timbunan bahan organik. Bagian bekas luka yang menggembung disebut kalus. Pada batang atau akar tumbuhan dikotil, jika mengalami luka maka akan ada usaha untuk memperbaiki bagian tesebut dengan pembentukan kalus dan dengan bantuan hormon luka atau kambium luka (asam traumalin).





BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Adapun yang di peroleh kesimpulan dalam praktikum mencangkok ini sebagai berikut:
1.      Mencangkok adalah suatu teknik perbanyakan tanaman dengan cara merangsang timbulnya perakaran pada cabang pohon sehingga dapat ditanam sebagai tanaman baru mencangkok merupakan salah satu upaya pembiakan tanaman.
2.      Penutup yang digunakan dalam pencangkokkan ini juga berpengaruh pada tumbuhnya akar pada cangkokkan. Penutup yang berasal dari serabut lebih efektif daripada penutup dari plastik karena serabut lebih mudah menahan air yang disiramkan pada cangkokkan sehingga mudah merangsang akar untuk tumbuh.
3.      Perlakuan dengan mengurangi daun berpengaruh terhadap keberhasilan tanaman karena jika daun tidak dikurangi maka penguapan tanaman akan tinggi dan kemungkinan untuk mendapat hasil yang optimal sangatlah rendah.
4.      Pertumbuhan akar cangkokan dapat secara maksimum apabila kondisi media pembalut, bahan pembungkus sesuai dan mendukung untuk melakukan pertumbuhan.

5.2 Saran
            Dalam praktikum ini hendaknya lebih mempersiapkan tanaman yang benar – benar memenuhi kriteria tanaman untuk dapat dicangkok. Disamping itu dalam proses pencangkokan harus lebih rajin dalam penjagaan kelembapan media cangkok agar mendapatkan hasil cangkokan yang optimal.




DAFTAR PUSTAKA

Sumber:
http://www.hendrahendri.com/2013/02/laporan-mencangkok.html di unduh pada tanggal 8 November 2013 jam 08.30 wib
http://ratih12atph.blogspot.com/2011/11/pembiakan-tanaman-secara-vegetatif.html di unduh pada tanggal 8 November 2013 jam 08.34 wib
http://rhetnozsahri.blogspot.com/2013/05/cangkok.html di unduh pada tanggal 8 November 2013 jam 08.36 wib
http://tipspetani.blogspot.com/2013/02/keuntungan-dan-kerugian-mencangkok.html di unduh pada tanggal 8 November 2013 jam 08.38 wib
anaktptph-agriculture.blogspot.com

No comments:

Post a Comment